Detail Karya Ilmiah

  • Abstraksi

    Perencanaan pembangunan dan pelaksanaannya harus melibatkan masyarakat luas sebagai subjek dan objek pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses perencanaan pembangunan di wilayah daratan Kabupaten Sumenep dan tingkat partisipasi masyarakat dengan delapan tangga partisipasi masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan diskriptif kuantitatif kualitatif. proses perencanaan pembangunan dideskripsikan secara kualitatif, sementara tingkat partisipasi masyarakat dilihat dari pengkategorian masyarakat tiap kecamatan berdasarkan persentase sumbangann pikiran masyarakat dan realisasi program. Lebih jauh, analisis korelasi digunakan untuk melihat hubungan antara jumlah masyarakat yang berpendidikan sarjana dan jumlah organisasi/LSM tiap kecamatan dengan persentase sumbangan pikiran masyarakat dan realisasi program dikecamatan tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses perencanaan pembangunan di wilayah daratan Kabupaten Sumenep di mulai dari tingkat dusun, kemudian tingkat desa, kecamatan, kemudian di susul di tingkat kabupaten. Banyaknya usulan program tiap kecamatan antara 20-35 usulan, namun pemerintah hanya merealisasi antara 10-30 usulan, karna terbatasnya dana yang dikeluarkan oleh pemerimtah. Hasil korelasi menunjukkan bahwa jumlah masyarakat yang berpendidikan sarjana dan jumlah oprganisasi/LSM memiliki hubungan yang lemah dengan persentase sumbangan pikiran masyarakat, yaitu sebesar 0,30. Sedangkan jumlah masyarakat yang berpendidikan sarjana dan jumlah organisasi/LSM dengan realisasi program memiliki hubungan yang kuat, yaitu sebesar 0,62 dan 0,71.

    Abstraction

    Development planning and implementation should involve the wider community as subject and object of development. This study aimed to describe the process of development planning in land area Sumenep and level of community participation with eight ladder of community participation. This study used quantitative descriptive qualitative approach. development planning process described qualitatively, while the level of public participation views of categorization community every district based on the percentage sumbangann public mind and the realization of the program. Furthermore, correlation analysis is used to examine the relationship between the number of people who are educated to degree level and the number of organizations/NGO every district with a percentage contribution of the public mind and the realization programs in the district. The results of this study indicate that the process of development planning in land area Sumenep in starting from the village, then the village, sub district, then in one after another at the district level. The amount of the proposed program every district between 20-35 proposals, but the government only to realize between 10-30 proposals, because of limited funds expended by pemerimtah. Correlation results showed that the number of people who are educated to degree level and number oprganisasi/NGOs have a weak correlation with the percentage contribution of the public mind, that is equal to 0.30. While the number of people who are educated to degree level and the number of organizations/NGOs with the realization of the program has a strong connection, that is equal to 0.62 and 0.71.

Detail Jurnal