Detail Karya Ilmiah
-
DESKRIPSI PENGEMBANGAN INDUSTRI HILIR BERBASIS TEBUDI PROPINSI JAWA TIMUR (MELALUI ANALISIS INPUT – OUTPUT)Penulis : KisrowiyahDosen Pembimbing I : Dr. Sutikno, S.E., M.EDosen Pembimbing II :Henny Oktavianti, S.E., M.EAbstraksi
Kisrowiyah, Deskripsi Pengembangan Industri Hilir Berbasis Tebu Di Jawa Timur Melalui Analisis Input-Output. Dibawah Bimbingan Dr. Sutikno, S.E, M.E dan Henny Oktavianti, S.E, M.E. Tebu merupakan komoditi perkebunan yang dapat menghasilkan produk turunan tebu dengan menghasilkan berbagai macam produk yang bermanfaat bagi manusia. Pemanfaatan berasal dari tanaman tebu dan buangan atau hasil samping pengolahannya. Di jawa timur tebu termasuk komoditas unggulan,selain dari luas areal dan jumlah produksinya juga termasuk propinsi dengan jumlah industri berbasis tebu atau pabrik gula terbanyak yaitu mencapai 31 PG dengan kapasitas giling total mencapai 86.278 TCD (ton cannes per day), PTPN X mengelola 11 PG berkapasitas 34.300 TCD, PTPN XI mengelola 16 PG berkapasitas 36.278 TCD, dan PT.RNI I mengelola 4 PG berkapasitas 15.700 TCD. Tujuan dari penelitian ini diantaranya adalah untuk menganalisis keterkaitan ke depan (forward linkage) maupun ke belakang (backward linkage) dan mengetahui efek pengganda (multiplier effect) dari pengembangan industri hilir tebu terhadap sector-sektor perekonomian lainnya di Jawa Timur. Untuk menjawab tujuan tersebut maka alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis input-output yang dihitung melalui data input-output Jawa Timur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sektor industri tebu memiliki keterkaitan antar sektor relatif kuat, ini ditunjukkan dengan indeks keterkaitan kebelakang yang lebih besar dari 1 dan memiliki keterkaitan ke belakang terhadap 27 sektor, sedangkan indeks derajat kepekaannya lebih kecil dari 1. Hal ini terbukti bahwa pengolahan sektor industri tebu di Jawa Timur masih lemah dan belum dilakukan secara maksimal. Sedangkan nilai total dampak pengganda yang dihasilkan oleh komoditi tebu adalah sebesar 3,3165 untuk dampak backward lingkagesdan 1,1918untuk forward lingkages. Kata kunci: input-output, industri hilir, tebu.
AbstractionKisrowiyah, Description of Supporting Industry Development of Sugarcane Based In East Java Through Input-Output Analysis. Under Guidance Sutikno and Henny Oktavianti. Sugarcane plantationis a commodity with varions output. Derived productsof sugarcane is very usefull for humans. Utilization derived from sugarcane and waste or by product processing. In east Java, sugarcane including leading commodity, apart from the total area and total production also includes the number of provinces based industry or plant sugarcane highest reaching 31 PG with a total milling capacity of 86,278 TCD (tonnes cannesperday), PTPN X manages 11 PG with a capacity of 34,300 TCD, PTPN XI manage capacity of 36,278 TCD 16 PG and 4 PG PT.RNI I manage a capacity of 15,700 TCD. The purpose of this study was to analyze the relationship among the forward linkage or backward linkage and to know the multiplier effect of sugarcane development of supporting industries to other sectors of the economy in East Java. To answer these objectives, the analytical tools used in this research is input-output analysis. This analysis calculated input-output data of East Java. The results ofthis study indicate that the sugarcane industry has relatively strong linkages between sectors, it is indicated by the index backward linkages greater than 1 and has been linked to the rear of the 27 sectors, while the index of the degree of sensitivity is less than 1. It is evident that sugarcane industry in East Java still weak and has not performed optimally. While the total value of the multiplier effects generated by commodity sugarcane amounted to 3.3165 and 1.1918 lingkages impact backward toforward lingkages. Keywords: input-output, supporting industries, sugarcane.