Detail Karya Ilmiah

  • PEWARISAN MELALUI HIBAH DI DESA SOKET LAOK KECAMATAN TRAGAH KABUPATEN BANGKALAN
    Penulis : MUHARRIM
    Dosen Pembimbing I : INDAH PURBASARI, SH,.LL.M
    Dosen Pembimbing II :Dr, MURNI, SH,.MHum
    Abstraksi

    Masyarakat Desa Soket Laok Kecamatan Tragah Kabupaten Bangkalan mengartikan hibah sebagai pemberian atau hadiah yang diberikan secara kekeluargaan ataupun secara perseorangan yang bertujuan terhadap asas suka rela. Kemudia persoalan muncul dikalangan masyarakat mengenai praktek waris melalui hibah dengan membagikan hartanya kepada anak-anaknya denga porsi atau bagian yang sama tanpa memandang jenis kelamin. Permasalahan tersebut memberikan ketertarikan dalam menganalisis tentang pewarisan melalui hibah menurut hukum Islam dan konsekuaensi hukum atas pelasanaan waris melalui hibah di Desa Soket Laok Kecamatan Tragah Kabupaten Bangkalan yang memiliki tujuan memperoleh kejelasan dalam pelaksanaan terhadap konsekuensi hukum atas pelaksanaan waris melalui hibah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum sosiologis dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini memberikan jawaban bahwa Masyarakat Desa Soket Laok Kecamatan Tragah Kabupaten Bangkalan dalam praktek waris melalui hibah yang dilakukan oleh masyarakat Soket Laok dengan cara pembagian waris secara merata dengan alasan untuk menghindari sengketa ketika pewaris telah meninggal dunia. Sehingga menimbulkan konsekuensi hukum berupa hak dan kewajiban yang ditinggalkan oleh pewaris yang semestinya diambilkan dari harta pewaris sebelum dibagi. Ternyata hanya dibebankan salah satu ahli waris yaitu anak perempuan yang menempati rumah pewaris. Praktik waris melalui hibah yang dilakukan oleh masyarakat Soket Laok Kecamatan Tragah Kabupaten Bangkalan merupakan bentuk perbuatan hilah yang tidak dilarang asalkan dilakukan dengan musyawarah dan kesepakatan para pihak sehinga perlu adanya sosialisasi mengenai tata cara pembagian waris secara hukum Islam. Dengan demikian meskipun pembagian waris melalui hibah diperbolehkan namun tidak perlu dilakukan sebab menimbulkan akibat hukum yang bertentangan dengan waris Islam

    Abstraction

    Village community District Tragah District Laok Socket Bangkalan interpret the grant as a gift or gifts given by a family or individual who aims toward the principle voluntarily. Then the question arose among the public about the practice of inheritance through grants by sharing his wealth to his children with the same part or portion regardless of gender. The problem give interest in analyzing about application through grant heirs according to law of islam and konsekuaensi pelasanaan the legal heir through grant in the village sockets laok sub-district tragah district bangkalan having the purpose of acquiring clarity in the implementation of consequences law on the heir through grant.This research using methods research law sociological by approach qualitative. The results of this research provide answers that the people of the village of Tragah Sub-district Laok Socket Bangkalan Regency in practice the heir through grants made by the community in a way the Division Laok Socket inheritance equally with the excuse to avoid disputes when the heir had died. Thus giving rise to a consequence of law in the form of rights and duties are abandoned by the heir to the proper care diambilkan of the property of an heir before divided.Turns out only charged one of the heirs, who occupies a house heir daughter. Practices heir through grant done by people sockets laok sub-district tragah district bangkalan is a deed hilah not prohibited from provided that done by deliberation and agreement of the parties so the need of socialization regarding the procedures division heir legally islam.Thus though division heir through grant allowed but need not perform for inflict due to legal heir contrary to Islam.

Detail Jurnal