Detail Karya Ilmiah
-
MAKNA HIDUP PADA ANGGOTA JAMAAH TABLIGH SETELAH MELAKUKAN KHURUJ SELAMA 40 HARIPenulis : Moh. SubairiDosen Pembimbing I : Alifah Rahma Wati, S.Psi.,M.PsiDosen Pembimbing II :Abstraksi
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna hidup pada anggota jamaah tabligh setelah melakukan khuruj 40 hari. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada tiga anggota jamaah tabligh (PI, PM, dan KR) yang ditentukan berdasarkan purposive sampling. Metode pengumpulan data adalah wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola menemukan makna hidup pada jamaah tabligh berbeda-beda, namun semuanya berawal dari pengalaman-pengalaman tragis yang menimbulkan penghayatan hidup tak bermakna, dan dari pengalaman-pengalaman yang dilalui akhirnya dapat merubah penghayatan hidup tak bermakna menjadi penghayatan hidup bermakna. Menurut anggota jamaah tabligh, hidup di dunia ini hanyalah sementara, dan dunia ini merupakan ladang untuk memperbanyak amal dan mendapatkan keridhoan Allah SWT, karena kehidupan yang sejati adalah kehidupan di akhirat kelak. Begitu juga dalam memberi arti kebahagiaan. Menurut Jamaah Tabligh bahagia adalah ketenangan jiwa yang hanya dapat diperoleh dengan cara menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
AbstractionABSTRACT The purpose of the study is to determine the meaning of live jamaah tabligh after khuruj 40 days. The study applies qualitative descriptive method by using case study approach on three jamaah tabligh ons(PI, PM and KR) which has been decided on purposive sampling. Data collecting method used is observation and interview. The result of study shows that the pattern of meaning of life fulfillment on tabligh jamaah is different, but all of it starts from tragical experience that makes unmeaningfull of life appreciation. By referring on many experiences that have been passed already, the appreciation of life from the unmeaningfull become meaningfull. According to the members of tabligh jamaah, life in this world is only temporary and it is only a place to make a lot of goodness and bless from Allah SWT. The true life is in the afterlife and so is the meaning of happiness. Happiness, according to them, is serenity of soul that is possibly obtained by running Allah commands and avoid His prohibitions.