Detail Karya Ilmiah

  • Pembentukan Karakter Melalui Budaya Abhâsa di Lingkungan Pondok Pesantren Baiturrahman Desa Panaguan Kecamatan Larangan Kabupaten Pamekasan Madura
    Penulis : ACH. MU'TASIM BILLAH
    Dosen Pembimbing I : Yan Ariyani, S.Psi., M.Psi.
    Dosen Pembimbing II :Zainal Abidin, S.Psi., M.Si.
    Abstraksi

    Tujuan dari penelitian ini untuk menjelaskan proses pembentukan karakter melalui budaya abhâsa, mengetahui perilaku yang muncul setelah subjek memahami budaya abhâsa, dan mengetahui faktor apa saja yang mendukung ataupun yang menghambat subjek untuk dapat menggunakan bahasa abhâsa. Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Baiturrahman dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode pengambilan data menggunakan wawancara dan observasi, serta menggunakan catatan lapangan dan perekaman wawancara sebagai alat pengumpulan data. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif, yaitu: Analisis domain, taksonomi, komponensial, dan tema kultural. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembentukan karakter melalui budaya abhâsa memberikan pengetahuan terhadap subjek penelitian tentang sikap hormat dan tanggung jawab dalam bersikap yang memunculkan perilaku ta’dhim, tidak cangkolang, saling menghargai, sopan, rendah hati, dan kontrol diri. Faktor-faktor yang mendukung terhadap pembentukan karakter melalui budaya abhâsa adalah:1) Agama, 2) Lingkungan (pesantren, people’s power, pendekatan: pembiasaan, keteladanan, hukuman, pembinaan disiplin), 3) Peranan sosial (status, position, expectation), dan 4) Tujuan hidup bermasyarakat. Ditemukan juga faktor lain yang kurang mendukung, yaitu kurangnya partisipasi dari orang tua dalam mengajarkan anak mereka tentang abhâsa. Kata kunci: pembentukan karakter, budaya abhâsa, Pondok Pesantren, Baiturrahman.

    Abstraction

    The purpose of this study to explain the process of character building through culture of abhâsa, know the behavior of that appears after the subject understanding culture of abhâsa, and knowing what factors support or hinder the subject to use the abhâsa language. This research is done in Baiturrahman boarding school by qualitative method. With interview and observation, and also use the note of daily activities and tape recording of interview as the data collection. The data is analysis by qualitative method, that is analysis of domain, taxonomy, componential, and cultural theme. The result of this research showed that building character with abhâsa gave a knowledge toward a subject of research about etiquette and responsibilities in behaviouristic that appear of ta’dhim, and not cangkolang, good attitude, obsequious, and self control. The supports of factor through abhâsa is: 1) Religion, 2.) Environment (boarding school, people’s power, approachment: habitually, exemplary, chastisement, and discipline), 3) Social participation (status, position, expectation), and 4) The purpose of life in society. And it’s found of another factor that not support, that is no participating from parents in teaching their children about abhâsa. Key words: Character building, abhâsa culture, boarding school, Baiturrahman.

Detail Jurnal