Komunikasi merupakan kunci utama apabila kita ingin berhubungan dengan orang lain. Komunikasi antar pribadi intens dan intim akan menciptakan sebuah hubungan, mulai dari pertemanan, percintaan, dan memuncak pada family relationship. Di dalam sebuah keluarga beda agama, pola toleransi menjadi dasar dari komunikasi antara anak dengan orang tua untuk menjalin hubungan yang baik dalam keluarga. Dari peningkatan pola komunikasi yang baik tersebut, dapat mencerminkan family relationshipdi dalam keluarga beda agama. Penelitian ini berjenis kualitatif deskriptif. Data primer dan sekunder berasal dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi, serta literatur. Subjek penelitian ini adalah 3 (tiga) anak sebagai informan kunci dan 3 (tiga) orang terdekat sebagai informan pendukung, sedangkan objeknya adalah masing – masing keluarga informan. Guna menguji keabsahan data, maka digunakan triangulasi sumber dan metode. Berdasarkan metode dalam penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa informan menggunakan komunikasi family relationship untuk mengungkapkan keputusannya pada keluarga. Hal ini bertujuan untuk menjaga keharmonisan di dalam keluarga dan dengan meminimalkan terjadinya konflik akibat adanya perbedaan pendapat. Dari hasil yang di timbulkan menurut pola peningkatan komunikasi relationship, menyebabkan hubungan antara anak dengan keluarga masih harmonis, karena dalam pola komunikasi yang telah di lakukan tersebut berdasaran oleh pengertian,empati,mengungkapkan diri,terbuka dan fair.

Communication is key if we want to deal with others. Interpersonal communication will create an intense and intimate relationship, ranging from friendship, romance, and culminated in the family relationship. In a family of different religions, tolerance becomes a basic pattern of communication between children and parents to establish a good relationship in the family. Of the increase in such good communication patterns, can reflect family relationship in families of different religions. This research was qualitative descriptive. Primary and secondary data derived from observation, interviews, documentation, as well as literature. The subjects were three (3) children as key informants and 3 (three) as an informant closest supporters, while the object is each - each family informants. In order to test the validity of the data, then use triangulation of sources and methods. Based on the method of research that has been done can be seen that the informant using family communication relationship to reveal its decision on the family. It aims to maintain harmony within the family and to minimize conflicts due to differences of opinion. From the results generated by the pattern of relationship communication increase, causing the relationship between a child and family still harmonious, because the pattern of communication that has been done is berdasaran by understanding, empathy, reveal themselves, open and fair.

Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal