Detail Karya Ilmiah

  • KONSEP DIRI WARIA (Studi Biografi pada Waria di Kelurahan Pajagalan Kecamatan Kota Sumenep Kabupaten Sumenep)
    Penulis : FATHOR RAHMAN
    Dosen Pembimbing I : Iskandar Dzulkarnain., S.ThI., M.Si
    Dosen Pembimbing II :Hetti Mulyaningsih, S.Sos., M.Kes
    Abstraksi

    ABSTRAK Fathor Rahman, NIM.09.05.2.1.1.000.76, program Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Universitas Trunojoyo Madura. Skripsi ini tentang KONSEP DIRI WARIA (Studi Biografi pada Waria di Kelurahan Pajagalan Kecamatan Kota Sumenep Kabupaten Sumenep), di bawah bimbingan Iskandar Dzulkarnain, S. Th.I., M.Si. dan Hetti Mulyaningsih, S. Sos., M.Kes. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengakuan masyarakat mengenai kecenderungan memperlakukan negatif pada waria. Hal ini disebabkan karena konstruksi sosial masyarakat selama ini terbiasa melihat kehidupan waria yang selalu identik dengan dunia pelacuran atau prostitusi sehingga pada hal inilah interaksi masyarakat dan waria menjadi kurang stabil dan tidak teratur. Pada dasarnya masyarakat Indonesia saat ini memiliki pemahaman yang salah terhadap waria dikarenakan minimnya sumber informasi yang layak mengenai waria sehingga menimbulkan citra negatif dan rendahnya eksistensi waria. Interaksi sosial dengan masyarakat pada umumnya bersifat negatif, terutama konsep diri waria dalam masyarakat berupa tanggapan-tanggapan yang diberikan dan dijadikan cermin bagi individu untuk menilai dan memandang dirinya sendiri (Pudjijogyanti, 1985). Penelitian ini, menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi biografi, peneliti menggali data di lapangan dengan observasi, wawancara langsung dan mendalam kepada informan. serta di bantu oleh informan kunci. Yaitu Bapak Anwar, Herman Irawan dan beberapa elemen masyarakat yang bisa membantu dalam penelitian ini. Data yang diperoleh kemudian di analisis dengan teori cermin diri dan keabsahan datanya dengan menggunakan metode triangulasi menurut Denzin (1978). Penelitian ini berlokasi di Alun-alun Kota Sumenep Kelurahan Pajagalan Kecamatan Kota Sumenep Kabupaten Sumenep. Hasil penelitian ini kehidupan waria lebih diidentikkan sebagai dunia pelacuran. Meskipun bagian terbesar kaum waria seorang PSK, setidaknya merupakan jawaban mengapa dunia waria dipandang demikian oleh masyarakat. Pemahaman masyarakat berpedoman pada ajaran agama yang mendukung dan menguatkan pemikiran masyarakat mengenai dunia waria. Menilai waria sesuatu hal yang bersifat negatif dalam segala hal sehingga menimbulkan dampak daripada minimnya pengakuan masyarakat mengenai dirinya. Pada intinya tidak semua waria dipandang negatif. Dari kedua informan Imam Mustafa dan Adit menggambarkan kehidupan dalam pandangan masyarakat mengenai apa yang dilakukannya merupakan bentuk dari citra negatif seorang waria. Dimana masing-masing waria memiliki pandangan, perasaan, pengalaman unik yang berbeda satu sama dengan yang lainnya. Kata Kunci: Biografi, Konsep Diri Waria.

    Abstraction

    ABSTRACT Fathor Rahman, NIM.09.05.2.1.1.000.76, Sociology study program, Faculty of social and Cultural Sciences, University of Trunojoyo Madura, This thesis is about Transsexsual Self-Concept (Biographycal Study on Transsexsual in Sumenep Town Square, Pajagalan, Sumenep subdistrict, Sumenep regency), under the guidance of Iskandar Dzulkarnain, S. Th.I., M.Sc. and Hetti Mulyaningsih, S. Sos., Kes. This reseach is motivated by the public recognition of the negative trend in treating transsexuals. This is because of the society social construction that used to seeing life of transsexual who always synonymous with prostitution so that the interaction between the society and transsexual become less stable and irregular. Basically Indonesian people nowadays have an incorrect understanding of the transsexual due to lack of adequate information about transsexual that causing negative image and the lack of transsuxual existence. Commonly, social interaction with the society is negative, especially the transsexual self concept in the society in the form of responses wich are given and used as a mirror for the individual to assess and sees himself (Pudjijogyanti, 1985). This reseach, uses a qualitative method with biographical study approach, the researcher collects the data in the field by observation, direct and in-depth interviews to the informant, and the help of key informants. They are Mr. Anwar, Herman Irawan and some elements of the society that could help in this study. The obtained data, then analyzed by the theory of mirror self and the validity of data examined by using a triangulation method according to Denzin (1978). This study is located in Sumenep Town Square, Pajagalan, Sumenep Subdistrict, Sumenep Regency. The result of this study can be identified as transgender in prostitution life. Although, there are many transgender as transvestisme prostitute, at least an answer thats why world’s views to transgender community. Understanding in society based on their religion’s teachings that supports and strengthens the community thought about the transgender world. Thinking about transsexual is always negative in all of aspect that make an impact the lack of public recognitize of him. In fact, thats not all of transgender view negative. From the both informans Imam Mustafa and Adit describes life in community perceptions about what they are doing is a form of negative image of transsexual. Transsexual have view, feeling, and different unique experience with each other. Keywords: Biography, Transsexual Self Concept.

Detail Jurnal