Detail Karya Ilmiah

  • PERGESERAN MAKNA TANAH WARISAN AKIBAT PROGRAM PEMBEBASAN LAHAN BAGI MASYARAKAT DESA SUKOLILO BARAT KECAMATAN LABANG BANGKALAN
    Penulis : Wahyu Qadarillah
    Dosen Pembimbing I : Arie Wahyu Prananta, S.Pi., M.Sos.
    Dosen Pembimbing II :Aminah Dewi Rahmawati, S.Sos., M.Si.
    Abstraksi

    Wahyu Qadarillah, “Pergeseran Makna Tanah Warisan Akibat Program Pembebasan Lahan Bagi Masyarakat Desa Sukolilo Barat Kecamatan Labang Bangkalan”. Skripsi, Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Universitas Trunojoyo Madura. Kata Kunci : Konflik Tanah Warisan Pembangunan Jembatan yang menghubungkan Kota Surabaya dengan Pulau Madura (Suramadu) secara otomatis akan melahirkan dampak positif maupun negatif bagi masyarakat Madura pada umumnya dan masyarakat Desa Sukolilo Barat pada khususnya. Pembangunan mega proyek ini tentunya membutuhkan sebuah program pembebasan lahan, dan berikutnya, industrialisasi akan menjadi perjalanan setelah Suramadu berdiri kokoh. Proses pembebasan lahan inilah yang menjadi tahap pertama pembangunan jembatan maupun industrialisasi setelahnya. Program pembebasan lahan ini rupanya menjadi perjalanan pertama proses perubahan sosial di Desa Sukolilo Barat terlihat. Menjadi hal yang menarik jika ternyata pembebasan lahan yang berdampak pada harga tanah dengan begitu cepatnya membuat pandangan masyarakat terhadap tanah mengalami perubahan. Tanah yang memiliki nilai budaya yang kuat bagi masyarakat Madura pada akhirnya akan terkikis oleh nilai ekonomisnya. Sedangkan nilai ekonomis inilah yang menimbulkan degradasi nilai budaya tanah bagi masyarakat Desa Sukolilo Barat. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, yakni dengan mencoba menjabarkan dan menjelaskan proses serta akibat yang ditimbulkan dari bergesernya makna tanah bagi masyarakat Desa Sukolilo Barat. Penelitian ini menjelaskan secara rinci serta mencoba untuk menjelaskan bagaimana terjadinya proses pergeseran makna tanah yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Makna dan nilai budaya tanah warisan yang awalnya memiliki posisi serta kedudukan yang sangat berharga bagi masyarakat kini tak ubahnya hanya menjadi komoditas ekonomi saja. Tanah warisan yang awalnya berarti amanah, kepercayaan, serta pemersatu kekerabatan kini hanya dijadikan hal yang patut diperebutkan, sehingga hal tersebut menjadi penyebab terjadinya perpecahan, konflik/perselisihan, munculnya budaya konsumerisme, dan tanah warisan tak lagi menjadi hal yang berharga dalam lingkup budaya.

    Abstraction

    Wahyu Qadarillah, "Shifting Meaning of Land Inheritance Due to Land Acquisition Program For Rural Community District West Sukolilo Labang Bangkalan". Undergraduate Thesis, Department of Sociology, Faculty of Social Sciences and Cultural Studies, University Trunojoyo Madura. Keywords: Heritage Land Conflict Construction of a bridge linking Surabaya with Madura Island (Suramadu) will automatically bring forth positive and negative impacts to the community and society at large Madura Sukolilo Village West in particular. Construction of this mega project would require a land acquisition program, and the next, industrialization will be traveling after Suramadu stood firm. The process of land acquisition which is the first stage of development and industrialization bridge afterwards. The land acquisition program seems to be the first trip the process of social change in the village of West Sukolilo visible. Be interesting if it turns out that the land acquisition impact on land prices so quickly make the public view on the ground is changing. Soil that has a strong cultural value to the community Madura will eventually eroded by economic value. While the economic value of these cultural values that lead to soil degradation to society Sukolilo Village West. This study uses qualitative research, namely by trying to describe and explain the process as well as the impact of the shifting meaning of the land for the village of West Sukolilo. This study describes in detail and try to explain how the process of shifting ground of meaning that occurs in the midst of society. The meaning and value of cultural heritage lands which initially has a position and the position of very valuable to society now is like just a mere economic commodities. Inherited land which was originally meant trust, confidence, and present a unifying kinship only thing that should be contested, so they are a cause of discord, conflict / dispute, the rise of consumer culture, and the estate no longer be a valuable thing in the cultural sphere.

Detail Jurnal