Detail Karya Ilmiah
-
KEBIASAAN MENGEMIS DI MADURA (Studi Kasus Fenomena Pengemis di Desa Prenduan Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep)Penulis : Murti Sari AsihDosen Pembimbing I : Iskandar Dzulkarnain, S.Th.I, M.SiDosen Pembimbing II :Hetti Mulyaningsih, S.Sos., M. KesAbstraksi
ABSTRAK Murti Sari Asih, NIM 09.05.211.00011, Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya, Universitas Trunojoyo Madura. Skripsi tentang Kebiasaan Mengemis di Madura (Studi Kasus Fenomena Pengemis di Desa Prenduan Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep), di bawah bimbingan Iskandar Dzulkarnain, S.Thi., M.Si. dan Hetti Mulyaningsih, S.sos., M.Kes. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realita yang menarik di suatu desa yang banyak terdapat pengemis yang menjadikan mengemis sebagai sebuah budaya turun-menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya tradisi turun temurun di dalam kehidupan pengemis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Peneli menggali data di lapangan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi, informan yang di dapat berdasarkan snowball sampling. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan pendekatan deskriptif, bertujuan untuk mendeskripsikan tradisi turun-temurun di dalam kehidupan mengemis. Dengan diperiksa keabsahannya melalui triangulasi sumber, agar data yang diperoleh menjadi valid. Penelitian ini berlokasi di Desa Prenduan Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep. Hasil penelitian menyatakan bahwa pengemis yang berada di desa prenduan, awalnya mereka mengemis karena factor ekonomi (ketertimpangan), tetapi orang yang bekerja sebagai pengemis, dan tidak karena materi tetapi sudah menjadi tradisi/kebiasaan, lalu terjadilah tradisi turun-temurun. bisa dilihat dari segi ekonomi sangat mapan dan mampu mencukupi kebutuhan keluarganya. Bahkan mereka menjadikan mengemis sebagai pekerjaan utama, bukan pekerjaan sampingan lagi meskipun sudah kaya, dan bahkan pekerjaan yang sudah menjadi tradisi ini sangat sulit untuk dihilangkan. Kata Kunci: Pengemis, Kemiskinan, dan Tradisi/Kebiasaan.
AbstractionABSTARCK Murti Sari Asih, NIM. 09.05.211.00011, Sociology Studies Program, Faculty of Social Sciences and Cultural Studies, University of Trunojoyo Madura. This thesis is a about The Beggar Cultur in Madura (Study of Case the Phenomena of Beggar in prenduan Village, Pragaan District, Bangkalan Regency), by the guidance Iskandar Dzulkarnain, S.Th.I., M.Si, and Hetti Mulyaningsih, S.sos., M.Kes. This research stimulated by an interesting reality in a lot of villages there are beggars and made begging as a culture from generation to generation. This research aims to know the causes of culture from generation to generation in the life of a beggar. This research uses qualitative research methods with types of descriptive research. The researcher dig up the data in the field with interviews, observation and documentation, the informant learned upon snowball sampling. The data obtained were analyzed using descriptive approach, it aims to describe the culture passed down through generations in the life of begging. With checked their validity through triangulation of sources, so that the data becomes valid. This research is located in Prenduan Village of Pragaan District of Sumenep. The result of this research states that a beggar in the Village of Prenduan, initially they are begging because of economic factors (destitution),but people who work as beggar, and it cause of the material but has already become a tradition or custom, and then it came to pass from generation to generation. This can be seen in terms of the economy which is very well established and able to meet the needs of his family. In fact they make begging as their main occupation, not a sideline job anymore, although they were already rich, and even a job that has become a tradition of this hard pressed to be eliminaten. Key words: Beggar, proverty, custom/cultural.