Detail Karya Ilmiah

  • Analisis Cluster Industri Kecil Dan Menengah (Studi Kasus: UKM Batik Kabupaten Bangkalan)
    Penulis : Suci Yanita Pratiwi
    Dosen Pembimbing I : Sabarudin Akhmad, S.T.,M.T
    Dosen Pembimbing II :Dr. Rachmad Hidayat, M.T
    Abstraksi

    Penelitian ini membahas tentang bagaimana cara supaya Usaha Kecil Menengah (UKM) dapat ikut bersaing di era globalisasi ekonomi, sehingga pembentukan cluster dapat bertujuan untuk membangun suatu wilayah secara utuh dan juga memperkuat daya saing berkelanjutan dari kegiatan ekonomi wilayah. Disamping itu juga mengurangi biaya transportasi dan transaksi, meningkatkan efisiensi, menciptakan aset secara kolektif, dan memungkinkan terciptanya inovasi. Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh secara umum adalah untuk mendorong terjadinya spesialisasi produksi sesuai dengan kompetensi inti dan mendorong transformasi keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif (Sukendar, 2008). Pendekatan cluster juga dapat digunakan untuk mencari faktor penentu keberhasilan sebuah cluster, ini dapat diolah dengan menggunakan analisis diskriminan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi untuk mengembangkan klaster industri kecil dan menengah khususnya pada UKM batik di kabupaten Bangkalan. Hasil analisis menunjukkan terdapat 15 perusahaan batik yang termasuk usaha kecil, 9 perusahaan termasuk usaha menengah, dan 22 perusahaan termasuk usaha mikro atau rumah tangga. Model pengambilan keputusan faktor penentu keberhasilan cluster dengan analisis diskriminan di tentukan dari persamaan fungsi diskriminan yaitu ZScore = -3,750 + (1,059 harga) + (0,029 kualitas). Model fungsi diskriminan memiliki ketepatan klasifikasi sebesar 65,2%. Karena diatas 50%, ketepatan model diskriminan dianggap tinggi, dan model di atas bisa digunakan untuk mengklasifikasikan faktor penentu keberhasilan cluster

    Abstraction

    This research discusses how that Small and Medium Enterprises (SMEs) to compete in the era of economic globalization, so that the formation of clusters can aim to build a region as a whole and also strengthen the sustainable competitiveness of regional economic activity. Besides, it also reduces transportation and transaction costs, improving efficiency, creating a collective asset, and enables the creation of innovation. While the benefits that can be obtained in general is to encourage the production specialization according to core competencies and drive the transformation of comparative advantage into competitive advantage (Sukendar, 2008). The cluster approach can also be used to find the critical success factors of a cluster, it can be processed using discriminant analysis. This study is expected to provide recommendations for developing small and medium-sized industrial clusters especially batik SMEs in Bangkalan district. Results of analysis there were 15 companies of batik including small businesses, companies including 9 medium-sized enterprises and 22 enterprises including micro or household. Decision-making model of critical success factors in the cluster with a set of discriminant analysis discriminant function equation is ZScore = -3.750 + (1.059 price) + (0,029 quality). Discriminant function model has a classification accuracy of 65.2%. Because over 50%, accuracy of discriminant model is considered high, and above models can be used to classify the critical success factors of the cluster

Detail Jurnal