Detail Karya Ilmiah
-
EVALUASI ANTRIAN PADA PEMASOKAN TEMBAKAU DI PT. LANGGENG SETIA BHAKTIPenulis : Moh. Zainal ArifinDosen Pembimbing I : Banun Diyah Probowati STP.,M.SiDosen Pembimbing II :Sri Hastuti SPt.,MPAbstraksi
Antrian dalam distribusi barang menjadi permasalahan dalam perusahaan, baik dalam distribusi barang berupa bahan baku, maupun dalam distribusi barang berupa produk akhir ke konsumen. PT Langgeng Setia Bhakti memperoleh pasokan tembakau kering (rajangan Madura) dari para pengepul tembakau atau dikenal dengan istilah bandol .Antrian yang cukup panjang sering terjadi dan bandol mengalami ketidakjelasan waktu untuk dilayani selama sortasi dan ketidakjelasan waktu tunggu.Hal ini berdampak pada biaya dan waktu yang dibutuhkan para bandol. Oleh sebab itu dilakukan penelitian ini bertujuan yaitu (1) Untuk memperoleh gambaran sistem antrian pemasokan tembakau (2) Untuk memperoleh sistem antrian yang tepat dalam pemasokan tembakau (3) untuk memperoleh biaya yang minimal untuk sistem antrian dalam pemasokan tembakau. Analisis data dilakukan sesuai dengan model antrian yang ada di PT Langgeng Setia Bhakti. Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah (1) Sistem antrian di PT Langgeng Setia Bhakti berupa sistem antrian dengan jalur antrian tunggal, waktu pelayanan dalam antrian cukup singkat yaitu 4,38 menit, waktu rata-rata dalam sistem 7,20 menit, panjang antrian dalam pelayanan adalah 0,925 mobil setara 1 mobil, panjang antrian dalam sistem adalah 1,529 mobil setara 2 mobil (2) Antrian yang panjang sebenarnya terjadinya di luar sistem antrian, karena mobil pengangkut tembakau menginginkan untuk bisa memperoleh giliran untuk masuk dalam gudang dan segera dilayani (3) Biaya minimal yang dikeluarkan bandol adalah sebesar Rp 450.000,00 untuk 1 mobil pick up yang dibawa dengan 2 orang pekerja. Biaya minimal yang dikeluarkan bandol adalah sebesar Rp 700.000,00 untuk 1 mobil truk yang dibawa dengan 2 orang pekerja dengan selisih biaya pada upah pekerja dan sewa mobil. Kata kunci: sistem antrian, pemasokan, tembakau
AbstractionThe queue of goods distribution becomes the problem of companyn, in goods distribution of basic material, even in goods distribution of final product to the consumer. PT Langgeng Setia Bhakti gets the supply of dry tobacco (Rajangan Madura) from the tobacco supplier who is known as Bandol. The long queue is often happened and bandol experiences uncertain time to serve during grading and uncertain waiting time. It affects to the cost and time needded by the bandol. The aims of this study are (1) To get the system form of tobacco supplier queue. (2) To get the right queuing system in supplying tobacco. (3) To get minimal cost for the system of tobacco supply with the queing model in PT Langgeng Setia Bhakti. The result of this study are (1) The queuing system in PT Langgeng Setia with a single channel single phase, the serving time of the queue is short enough, it isabout 4,38 minutes, the average time of this system is 7,20 minutes. The length of the queue in serving is 0,925 car which are as same as 2 cars. (2) The long queue is actually happened beyond the queuing system because the car carrying tobacco wants to get its turn and to served soon. (3) The minimum cost spent by bandol is about Rp. 450.000,00 for 1 pick up with 2 persons. The minimum cost spent by bandol is about Rp.700.000,00 for 1 truck with 2 persons. They are different in the worker’s salary and the cost of the car. Keywords: The queuing system, supply, Tobacco.