Detail Karya Ilmiah

  • PENGOLAHAN LIMBAH GARAM (BITTERN) MENJADI STRUVITE DENGAN PENGONTROLAN pH
    Penulis : Iswahyudi
    Dosen Pembimbing I : Laila Khamsatul Muharrami, S.Si., M.Si
    Dosen Pembimbing II :Supriyanto, STP., MP
    Abstraksi

    Limbah garam Madura selama ini masih kurang optimal pemanfaatannya, padahal limbah garam berpotensi untuk dijadikan pupuk berpelepas lambat sejenis struvite yang bernilai ekonomis. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui rendemen dan kandungan unsur dalam pembuatan pupuk berpelepas lambat sejenis struvite dengan pengontrolan pH. Metode yang digunakan dalam pembuatan struvite yaitu menggunakan metode titrasi asam basa, pemisahan rendemen dengan larutan sisa dan pengeringan rendemen. Untuk menganalisis rendemen dan kandungan unsur struvite dengan menggunakan XRD (X-Ray Diffraction) untuk uji kualitatif dan XRF (X-Ray Flourencence) untuk uji kuantitatif. Pengolahan limbah garam untuk pembuatan pupuk berpelepas lambat sejenis struvite dengan titrasi NH3 dengan H3PO4 dan penambahan KOH untuk memperoleh pH yang diinginkan, selanjutnya analisis rendemen dan kandungan unsur struvite menunjukkan kenaikan dengan adanya pengontrolan pH. Analisis menggunakan pengujian XRD diperoleh pupuk berpelepas lambat yang dihasilkan benar struvite, dan analisis menggunakan pengujian XRF diperoleh kenaikan rendemen dan kandungan unsur struvite yang tinggi pada pH 9.5.

    Abstraction

    Salt waste in Madura is recently lacking of use, whereas it is potentially used as slow released fertilizer like struvite which has high economic value. This research aims to know the yield and the content in slow released fertilizer making by controlling pH. The method used is acid alkaline titration methods, separation with a solution of yield and yield drying. XRD (X-Ray Diffraction) is used to test the qualitative, and XRF (X-Ray Flourencence) is also used to test quantitative. To reach desired pH, it needs titration NH3 with H3PO4 and addition of KOH. Further yield and it’s content analysis indicate an increase because of pH controlling. Analysis using XRD test results in struvite, and analysis using XRF test increases yield and high struvite content at pH 9.5.

Detail Jurnal