Detail Karya Ilmiah

  • PENGARUH JENIS TANAH TERHADAP KADAR PIPERIN PADA BUAH CABE JAWA (Piper retrofractum. Vahl) (STUDI KASUS DI KECAMATAN SENTRA CABE JAWA KABUPATEN PAMEKASAN)
    Penulis : Liya Andriani
    Dosen Pembimbing I : Drs. H. Kaswan Badami, M.si
    Dosen Pembimbing II :Ir. Sucipto, MP
    Abstraksi

    Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl) tergolong pada familia piperaceae merupakan salah satu jenis tanaman obat Indonesia yang umumnya digunakan sebagai bahan campuran dalam racikan obat – obatan tradisional. Buah cabe jawa mengandung salah satu metabolit sekunder yaitu piperin yang dibutuhkan karena terdapat rasa pedas di dalamnya. Tanaman cabe jawa tersebar pada beberapa wilayah di Indonesia sehingga memungkinkan terjadinya keragaman yang dapat disebabkan oleh lingkungan tumbuh. Tanah menjadi salah satu faktor penentu pertumbuhan tanaman yang nantinya akan berpengaruh terhadap kandungan metabolit sekunder dari tanaman budidaya. Pada umumnya jenis tanah yang dikehendaki untuk budidaya tanaman cabe jawa adalah jenis tanah aluvial, latosol dan podsolik merah kuning dengan tekstur liat berpasir, porus dan berdrainase baik. Tujuan dari penelitian ini mengetahui perbedaan kadar piperin buah cabe jawa dan mengetahui hubungan antara jenis tanah yang berbeda terhadap kadar piperin buah cabe jawa di tiga Kecamatan Kabupaten Pamekasan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2013 sampai dengan Mei 2013. Parameter pengamatan yang diteliti adalah kadar piperin pada buah cabe jawa dan kadar N pada sampel tanah, data-data dianalisis dengan menggunakan uji t (hitung) untuk mencari perbedaan kadar piperin pada jenis tanah yang berbeda dan analisis regresi untuk mencari pengaruh variabel kadar N tanah terhadap variabel kadar piperin. Hasil penelitian menunjukkan kadar piperin pada jenis tanah C (Kompleks Mediteran Merah dan Litosol) lebih tinggi tinggi daripada kadar piperin pada perbandingan 2 jenis tanah lainnya dan terdapat hubungan yang erat antara kadar N tanah dengan kadar piperin buah cabe jawa dengan nilai koefisien korelasi (r) = 0,565. Kata Kunci : Cabe Jawa, Piperin, Tanah

    Abstraction

    Java chili (Piper retrofractum Vahl) belonging to the familia Piperaceae is one of the Indonesian medicinal plant species are commonly used as an ingredient in the concoction of drugs - traditional medicine. Java chili fruit contains one of the secondary metabolites that piperine is needed because there is a spicy taste in it. Java chili plants scattered in several regions in Indonesia to allow the diversity that can be caused by the growing environment. Land has become a determining factor for plant growth will affect the content of secondary metabolites of plant cultivation. In general, the desired type of land for the cultivation of chili Java is alluvial soil types, latosols red and yellow podzolic sandy loamy texture, porous and well drained. The purpose of this study to know the difference piperine content of pepper fruit java and determine the relationship between different soil types to Java chili fruit piperine content in three sub Pamekasan. This study was conducted in March 2013 until May 2013. Observation parameters studied were levels of piperine on Java chili and fruit N levels in soil samples, the data were analyzed by using the t test (count) to look for differences in levels of piperine on different soil types and regression analysis to find the effect of variable soil N levels to variable levels of piperine. The results showed levels of piperine on the type of soil C (Red and Mediterranean Complex Litosol) is higher than the high levels of piperine on the comparison of two other soil types and there is a close relationship between soil N levels with piperine content of pepper fruit java with a correlation coefficient (r) = 0.565. Keywords: Java Chili, Piperin, Land

Detail Jurnal