Detail Karya Ilmiah
-
EFEKTIFITAS PEMBERIAN Mono Sodium Glutamat (MSG) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)Penulis : FIRMAN LUTFI HIDAYATDosen Pembimbing I : Dr. Ir. EKO MURNIYANTO, M. PDosen Pembimbing II :Ir. SINAR SURYAWATI, M. SiAbstraksi
Jamur tiram putih (Pleurotus ostreotus) merupakan jamur edibel dari ordo Basidiomicetes yang memiliki prospek cerah secara ekonomi. Penambahan nutrisi pada baglog selama fase budidaya diduga mampu mendukung pertumbuhan jamur tiram putih. Alternatif sumber nutrisi yang dapat diaplikasikan antara lain Monosodium glutamat (MSG). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan hasil jamur tiram putih akibat penambahan MSG. Penelitian dilakukan di Pusat Budidaya Jamur Tiram Putih ”Maduraya Ago’ Bangkalan Madura pada bulan Maret 2014 hingga Juni 2014 dengan menerapkan Rancangan Acak Lengkap Non Faktorial, 8 perlakuan diulang 5 kali. Data yang diperoleh dianalisis dengan Uji Orthogonal Kontras. Perlakuan yang dicoba terdiri dari: M0I1 (tanpa pemberian MSG, hanya penyiraman air pada baglog dengan interval waktu 4 hari), M0I2 (tanpa pemberian MSG, hanya penyiraman air pada baglog dengan interval waktu 6 hari), M1I1 (pemberian MSG sebanyak 4 g yang diencerkan dalam 1000 ml air dengan interval waktu 4 hari), M1I2 (pemberian MSG sebanyak 4 g yang diencerkan dalam 1000 ml air dengan interval waktu 6 hari), M2I1 (pemberian MSG sebanyak 5 g yang diencerkan dalam 1000 ml air dengan interval waktu 4 hari), M2I2 (pemberian MSG sebanyak 5 g yang diencerkan dalam 1000 ml air dengan interval waktu 6 har), M3I1 (pemberian MSG sebanyak 6 g yang diencerkan dalam 1000 ml air dengan interval waktu 4 hari), dan M3I2 (pemberian MSG sebanyak 6 g yang diencerkan dalam 1000 ml air dengan interval waktu 6 hari). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian MSG 5 g/l dengan interval 6 hari (M2I2) merupakan perlakuan terbaik karena saat pembentukan tunas dan saat panen pertama lebih cepat, bobot segar tubuh buah jamur dan efisiensi biologis lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya Kata kunci: jamur tiram putih, MSG
AbstractionWhite oyster mushroom (Pleurotus ostreotus) is an edible fungi of the order Basidiomycetes that have a bright future economically. Nutrients addition to the baglog during cultivation phase was assumed can support the gowth of oyster mushroom. Alternative sources of nutrients that can be applied among others monosodium glutamate (MSG). The aims of this study to determine differences in gowth and yield of white oyster mushroom to the addition of MSG. The study was conducted at the Center for White Oyster Mushroom Cultivation "Maduraya Ago 'Bangkalan Madura in March 2014 until June 2014 using Non Factorial Completely Randomized Design ,consist of 8 treatment and repeated 5 times. The data were analyzed with Contrast Orthogonal Test. The treatments tested consisted of: M0I1 (only baglog watering with 4 days interval), M0I2 (only baglog watering with 6 days interval), M1I1 (4 grams of MSG in 1000 ml of water with 4 days application intervals), M1I2 (4 grams of MSG in 1000 ml of water with 6 days application intervals), M2I1 (5 grams of MSG in 1000 ml of water with 4 days application intervals ), M2I2 (5 grams of MSG in 1000 ml of water with 6 days application intervals), M3I1 (6 grams of MSG in 1000 ml of water with 4 days application intervals), and M3I2 (6 grams of MSG in 1000 ml of water with 6 days application intervals). The results showed that the treatment of 5 g/l and application intervals of 6 days is the best treatment at bud formation and first harvest time, wet weight of fruiting bodies of fungi and higher biological efficiency than other treatments Keywords: white oyster mushroom, MSG