Detail Karya Ilmiah

  • analisis daya saing komoditas jagung di kecamatan larangan kabupaten pamekasan
    Penulis : Titin Matun Nuraini
    Dosen Pembimbing I : Jakfar Sadik, S.E., M.E.
    Dosen Pembimbing II :Henny Oktavianti, S.E., M.E.
    Abstraksi

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (a) Profitabilitas komoditas jagung di Kecamatan Larangan Kabupaten Pamekasan, (b) Keunggulan komparatif dan kompetitif Komoditas jagung di Kecamatan Larangan Kabupaten Pamekasan, (c) Divergensi dan dampak kebijakan pemerintah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode Policy Analisys Matriks (PAM). Hasil analisis PAM menunjukkan bahwa komoditas jagung memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif yang ditandai dengan nilai Private Cost Ratio (PCR) dan Domestic Resources Cost Ratio (DRCR) kurang dari 1. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa PCR komoditas jagung sebesar 0.44 dan DRCR komoditas jagung sebesar 0.46. Itu berarti untuk menghasilkan nilai tambah satu unit dari komoditas jagung dapat dicapai dengan menggunakan kurang dari satu unit sumber daya domestik faktor. Dengan kata lain, di Kecamatan Larangan komoditas jagung lebih menguntungkan untuk memproduksi daripada mengimpor. Kata Kunci: Daya Saing, komoditas Jagung, Policy Analysis Matrix (PAM)

    Abstraction

    This research is proposed to: (a) Profitability of corn commodity in Larangan District, (b) comparative and competitive adventage of corn comodity in Larangan District, (c) Divergences and government policy impact. The approaches that are used in this study are quantitative with Policy Analisys Matrix (PAM) method. PAM result showed that corn commodity have comparative and competitive advantage, which is indicated by Private Cost Ratio (PCR) and Domestic Resources Cost Ratio (DRCR) less then 1. The calculation showed the PCR for corn is arranging 0.44 and DRCR for corn is arranging 0.46. That mean for producing the one unit value added of corn comodity can be achieved by using less then one unit of the domestic resource factors. In other word, in Larangan District corn commodity is more profitable to produce than import. Keywords: Competitiveness, corn commodity, Policy Analysis Matrix (PAM)

Detail Jurnal