Detail Karya Ilmiah

  • PROSES KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA PENDERITA TUNANETRA DI BANGKALAN
    Penulis : DILIANA MEGA SARI
    Dosen Pembimbing I : Dinara Maya Julijanti, S.Sos., M.Si
    Dosen Pembimbing II :Nikmah Suryandari, S.Sos., MSi
    Abstraksi

    ABSTRAKSI PROSES KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA PENDERITA TUNANETRA DI BANGKALAN DILIANA MEGA SARI. 08.05.311.00025, Program studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Universitas Trunojoyo Madura. Dosen pembimbing Dinara Maya Julijanti, S.Sos, Msi dan Nikmah Suryandari,S.Sos,Msi. Proses komunikasi yang terjadi pada keluarga dan penderita tunanetra ini sangat efektif dalam meningkatkan rasa percaya diri, bentuk komunikasi yang terjadi dalam keluarga ini yaitu komunikasi non verbal dan verbal. Komunikasi merupakan suatu interaksi dalam berhubungan dari satu pihak ke pihak lainnya.Semua orang dapat berkomunikasi, tidak memandang manusia normal maupun yang mengalami keterbelakangan fisik.Adanya suatu komunikasi dapat meningkatkan rasa percaya diri dalam diri manusia terutama pada penderita tunanetra.Rasa percaya diri yang ada dalam diri tunanetra disebabkan karena adanya suatu iteraksi atau komunikasi dalam keluarganya. Keluarga harus mengerti dengan apa yang ada dalam diri tunanetra, atau mengetahui isi hatinya. Jumlah tunanetra yang ada di Kabupaten Bangkalan ada 15 orang yang terdata di Pertuni, akan tetapi yang masih belum terdata dalam Pertuni kurang lebih ada 35 orang penderita tunanetra di Kabupaten Bangkalan. Hanya 2 orang tunanetra dan keluarganya yang akan dijadikan obyek penelitian. Dan teknik analisa data kualitatif berupa mengorganisasikan data, mengelompokkan berdasarkan kategori, menulis hasil penelitian.Untuk keabsahan datanya peneliti dapat membandingkan data hasil pengamatan, apa yang dikatakan orang secara umum, dan membandingkan hasil wawancara. Rasa percaya diri itu ada karena adanya sikap saling menghargai dan sikap saling mendukung antar keluarganya.Dengan adanya keterbukaan dalam keluarga dan penderita tunanetra dapat membuat komunikasi yang terjadi menjadi lebih baik, dan juga dapat meningkatkan rasa percaya diri pada penderita tunanetra. Kata kunci :Komunikasi Keluarga Tunanetra, Proses Komunikasi

    Abstraction

    ABSTRACT PROSES KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA PENDERITA TUNANETRA DI BANGKALAN DILIANA MEGA SARI. 08.05.311.00025, Study Program of Communication Sciences, Faculty of Social Sciences and Humanities, University Trunojoyo Madura.Dinara Maya Julijanti supervisor, S.Sos, M.Si and NikmahSuryandari,S.Sos, Msi Communication process that occurs in families and people with visual impairment is very effective in improving self-confidence, a form of communication that occurs in this family is non verbal and verbal communication. Communication is an interaction in touch from one party to another party. Everyone can communicate, regardless of human normal and physically retarded. The existence of a communication can boost your confidence in man, especially in people with visual impairments. Confidence that is within the visually impaired due to aiteraksi or communication within families. Families must understand what is inside of the visually impaired,or know his heart. The number of blind people in Bangkalan there were 15 people recorded in PERTUNI, but that still has not been recorded in any PERTUNI approximately 35 people with visual impairment in Bangkalan. Only two people with visual impairments and their families who will be the object of research. And qualitative data analysis techniques to organize data, grouped by category, write the validity of the data penelitian.Untuk researchers can compare the data of observations, what people say in general, and compare the results of the interview. The confidence was there because of mutual respect and mutual support between families. With openness in family and visually impaired people can make that communication happen for the better, and can also increase the confidence in people with visual impairments. Keywords: Communication Family Blind People, Process Communication

Detail Jurnal