Detail Karya Ilmiah

  • STRATEGI ADAPTASI PEDAGANG MAKANAN TRADISIONAL TERHADAP RELOKASI PUSAT MAKANAN RAKYAT DI ALUN-ALUN KABUPATEN BANGKALAN
    Penulis : Arief Barawijaya
    Dosen Pembimbing I : Drs. Subandri, M.S
    Dosen Pembimbing II :Arie Wahyu Prananta, S.Pi., M.Sos
    Abstraksi

    RINGKASAN Arief Barawijaya, NIM. 08.05.2.1.1.000.66, Program studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Universitas Trunojoyo Madura. Skripsi ini Tentang, Strategi Adaptasi Pedagang Makanan Tradisional Terhadap Relokasi Pusat Makanan Rakyat Di Alun-Alun Kabupaten Bangkalan, di bawah bimbingan Drs. Subandri, M.S dan Arie Wahyu Prananta, Spi., M.Sos. Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya kebijakan pemerintah yang merelokasi para pedagang makanan yang berada di pinggir-jalan atau di tempat lain ke tempat relokasi yang baru yaitu di Pumara. Hal tersebut disebabkan keberadaan makanan yang berjualan di pinggir-pinggir jalan menimbulkan kesan kumuh dan kurang rapi dalam penataan tata ruang kota. Dengan adanya kebijakan dari pemerintah setempat yang disosialisasikan dalam waktu yang sempit banyak para pedagang makan tradisional tidak dapat memberikan informasi dengan baik tentang perpindahan mereka ke Pumara. Di lain hal dengan seiring berjalnnya waktu, pedagang makanan di Pumara semakin berkurang. Fenomena tersebut dikarenakan pendapatan mereka menurun dibandingkan pendapatan pada saat berjualan di tempat sebelum direlokasi. Hal ini menyebabkan banyak para pedagang makanan baik tradisional ataupun modern tidak dapat mempertahankan eksistensi mereka. Masih adanya pedagang makan tradisional yang tetap eksis berjualan di Pumara yang lokasinya berdekatan dengan Alun-alun Kota semakin menimbulkan kesan Kumuh. Strategi adaptasi dalam mempertahankan eksisnya diamati dari tindakan-tindakan sosial yang dilakukan para pedagang mkanan tradisional baik secara kelembagaan ataupun dari tindakan sosial mereka di lokasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi berdasarkan paradigma perilaku sosial dengan menggunakan teori pertukaran (exchange). Peneliti menggali data di lapangan dengan observasi, catatan lapangan dan wawancara mendalam kepada para informan yang dipilih berdasarkan purpossive sampling. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan teknik analisa deskriptif kualitatif dari berbagai fenonomena pengolahan aset yang digunakan para pedagang, data diperiksa keabsahannya dengan triangulasi sumber dan triangulasi penyelidikan, agar data yang diperoleh menjadi valid. Penelitian ini berlokasi di Pusat Makanan Rakyat (PUMARA) yang berdekatan dengan alun-alun kota Kabupaten Bangkalan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para pedagang makanan tradisional pada khususnya melakukan tindakan-tindakan sosial dengan melakukan kesepakatan dengan pedagang lainnya baik kesepakatan secara terbuka ataupun tertutup dengan penjabaran berbagai pengolahan aset. Adanya organisasi / lembaga sisoal yang membawahi dan disepakati oleh para pedagang makanan di Pumara pada umumnya, dianggap kurang memadai dalam menumbuhkan kesejahteraan para pedagang sendiri. Adanya aliran listrik gratis yang diberikan oleh pemerintah setempat terasa sangat membantu eksistensi para pedagang makanan. Sehingga tidak mengeluarkan biaya lain lagi untuk membayar tagihan listrik di Pumara dan tidak mengurangi pendapatan mereka. Kata Kunci : Strategi Adapatasi, relokasi.

    Abstraction

    ABSTRACT Barawijaya, Arief. NIM. 08.05.2.1.1.1.000.66. The Strategy of Adaptation Done by the Traditional Food Vendors in order to Maintain Their Existence Toward the Relocation of the Traditional Food Court Centre at Town Square Thesis. Sociology Department of the Faculty of Social and Cultural Sciences, Trunojoyo University. Advisors (I) Drs. Subandri, M.S, (II) Arie Wahyu Prananta, S. Pi, M.Sos. The basis of this research is government policy which relocating the traditional food vendors lying along the way to the new location, Pumara. The government decides to relocate the traditional food vendors because they cause the slum. On the other hand, the relocation decreases their income. It is because their customers did not know their new location. In addition, the traditional food vendors do not have enough time to inform their relocation to the customers. Therefore the traditional food vendors cannot maintain their existence. Their amount is getting decrease. Sociological action is used to observe the adaptation strategy done by the traditional food vendors in maintaining their existence. The actions which are observed are the organization and the act done by the traditional food vendors. Qualitative descriptive methodology with the phenomenological approach which based on paradigm of sociological behaviour is used in this research. The exchange theory is also used in this research. Observations, field notes, and interviews are used to get the data. Purposive sampling is chosen in choosing informants. Data is analysed using the qualitative descriptive methodology which based on the process of tabulating the traditional food vendors’ asset. Triangulation is used to check the validity the data. The triangulations here are the source triangulation and investigation triangulation. This research is located at Traditional Food Court Centre (PUMARA/Pusat Makanan Rakyat) in Bangkalan. The result of this research shows that in order to maintain their existence, the traditional food vendors do an agreement. The agreement is done by explaining the process of tabulating their asset clearly. The organization which is unifying the traditional food vendors is not effective in increasing their prosperity. In contrast, the free electricity supplied by the government influences the existence of the traditional food vendor. This facility is very useful for the traditional food vendors because they do not need to pay the electricity cost. Hence their income will not decrease. Key Words: Strategy, Adaptation, Relocation

Detail Jurnal