Detail Karya Ilmiah
-
Makna Simbolik “Rokat Tase’ “ (Upacara Selamatan Laut) (Kajian Etnografi Sosiologi Budaya masyarakat Nelayan di Pulau Mandangin Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang )Penulis : Misbahul MunirDosen Pembimbing I : Arie Wahyu Prananta, S.pi., M.sosDosen Pembimbing II :Hetti Mulyaningsih, S. Sos., Kes.Abstraksi
ABSTRAK Misbahul Munir, NIM. 08.05.2.1.1.000.40, Program studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Universitas Trunojoyo Madura. Skripsi ini Tentang, Makna Simbolik Rokat Tashe’ “Upacara Selamatan Laut” (Kajian Studi Sosiologi Budaya masyarakat Nelayan di Pulau Mandangin Kecamatan & Kabupaten Sampang ), di bawah bimbingan Arie Wahyu Prananta, S.Pi., M.sos dan Hetti Mulyaningsih, S . Sos., Kes. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pulau Mandangin-Sampang. Tujuannya adalah untuk mengetahui makna, tradisi dan simbol dalam upacara Rokat Tashe’. Jenis dan strategi penelitian yang digunakan penulis dalam penulisan skripsi ini adalah diskriptif kualitatif Etnografi yaitu sebuah study yang mengarah pada pendiskripsian secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya yang terjadi dilapangan studinya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan observasi. Wawancara dan observasi di maksudkan untuk mengambil menggali data secara langsung terhadap nara sumber yang bersangkutan, baik dengan wawancara yang sudah terstruktur atau tidak tersturktur. Hasil penelitian ditemukan prosesi upacara Rokat Tashe’ di Desa Pulau Mandangin-Sampang ternyata mengandung makna religius dan spiritual. Hal itu dapat dilihat dari makna dan simbol-simbol yang digunakan dalam pelaksanaan upacara Rokat Tashe’ tersebut. Misalnya makna Rokat Tashe’ itu sendiri yaitu agar para nelayan dan desanya terhindar dari marabahaya serta mendapatkan tangkapan ikan yang banyak dan kalau tidak dilakksanakan Rokat Tashe’ akan terjadi balak yang menimpanya. Sedangkan simbol-simbol yang digunakan dalam upacara Rokat Tashe’ misalnya tumpeng sebagai tanda kebesaran Allah SWT yang berbentuk Lonjong di lapisi Daun Pisang dan didalamnya terdapat Telor Ayam dan Uang Receh sebagai Simbol Pelengkap yang memang telah Turun-temurun dilaksanakan oleh Masyarakat, kemudian plotan etem yang mempunyai dua warna yaitu putih dan hitam, putih melambangkan kesucian sedangkan hitam melambangkan di dalam menjalani hidup pasti ada cobaan yang harus dihadapinya, ada juga bunga dengan tujuh warna yang berbeda diyakini agar masyarakat dijauhkan dari malapetaka yang beranika ragam, kemudian kemenyan diyakini masyarakat sebagai pemanggilan arwah para nenek moyang yang telah meninggal. Makna-makna yang terkandung dalam upacara Rokat Tashe’ dan juga Simbol-simbol yang digunakan dalam pelaksanaan upacara Rokat Tashe’ tidak lepas dari argument masyarakat yang menyatakan bahwa suatu benda tersebut mempunyai nilai-nilai tertentu. Kata Kunci: Makna, Tradisi, Simbol Upacara Rokat Tashe’ dan Etnografi
AbstractionABSTRACT Meaning Practice "Rokat Tashe '" (Ceremony salvation Sea) (Study of the Cultural Sociology Mandangin Island Fishermen Subdistrict and district Sampang) Misbahul Munir, 08.05.211.00040. Sociology Studies Program, Faculty of Social Sciences and Cultural Studies, University of Trunojoyo Madura. This thesis is About Meaning of Practice Rokat Tashe '"Sea Ceremony salvation" (Cultural Studies Sociology Society Mandangin Island Fishermen Subdistrict & Kabupaten Sampang Madura) under the guidance of Rev. Arie Wahyu Prananta, S.Pi., M.sos and Hetti Mulyaningsih, S. Sos., Kes. This research was conducted in the village of Madura Island Sampang Mandangin goal is to determine the meaning of the practice and meaning of symbols used in offering ceremonies rokat Tashe '. The type and strategy research conducted by the author in writing this thesis is descriptive qualitative ethnography is a study that led to the description of a detailed and in-depth portrait of the conditions and culture of what actually happened according to what it is in the field studies. Data collection techniques in this study using qualitative-descriptive method using an ethnographic approach while the method of data collection is participant observation with interviews planned (planed-interview) with the informant, using Controlled Observation techniques, which maximize the time available and the collection of information according to the issues under review, interviews to be conducted more like a form of dialogue between researchers and informants. In this case, the informant is seen as an active individual, where the views, feelings, cooperation is considered as an important part in this study. The research found the traditional ceremonial rokat Tashe 'Mandangin Island Village apparently religious and spiritual meaning. It may dilhat of meaning symbols offerings-offerings are used in implementing ceremonial rokat Tashe 'is. For example, use a banana as a symbol of sincerity, the rice cone as a sign of the greatness of Allah SWT and some of the sticky rice porridge, porridge five colors: black, green, red, white and yellow (meaning that people kept away from the havoc that diverse. Signifying symbol can not be separated from the argument of people who claim that an object has a certain value). However, whether consciously or not most people Mandangin Island Village which also does not understand the meaning of the symbol. Therefore, the district government especially the Department of Culture Sampang Sampang need to conduct socialization to introduce the meaning of these symbols as a cultural treasure mervitalisai efforts in the region will remain exis in the future. Keywords:Meaning,Traditions,Ceremonies Rokat tase Symbol 'and Ethnography