Detail Karya Ilmiah

  • Pendekatan Quality Risk Management (QRM) Untuk Usulan Mengurangi Cacat Produk Pada Pt.Sumber Mas Indah Plywood,Gresik
    Penulis : Valentine Megasari Sihombing
    Dosen Pembimbing I : Fitri Agustina ST.,MT
    Dosen Pembimbing II :Retno Indriartiningtias, S.T., S.E., M.T
    Abstraksi

    Cacat merupakan salah satu bentuk penyimpangan kualitas, untuk mengurangi cacat diperlukan pengendalian dalam tiap tahap proses produksinya. PT.Sumber Mas Indah Plywood Gresik memiliki departemen plywood yang mempunyai output produksi terbesar serta cacat terbanyak. Untuk meminimasi cacat dilakukan pendekatan Quality Rsik Management (QRM) yang merupakan proses sistematis untuk menilai, mengidentifikasi, mengontrol dan meninjau risiko pada kualitas produk. QRM menggunakan tool Failure Model Effect Analysis (FMEA) yang berfungsi untuk mengidentifikasi sumber dan akar penyebab dari masalah kualitas, dan metode Grey Theory yang berfungsi untuk menghilangkan subjektifitas dari preferensi penilaian severity, occurrence dan detection pada FMEA. Berdasarkan penilaian risiko didapatkan 42 potensial failure mode dengan RPN tertinggi sebesar 384 yakni tumpukan plywood yang jatuh dan RPN terendah sebesar 54 yaitu penentuan titik pusat kayu yang tidak tepat saat pembubutan, potongan kasar pada bagian permukaan dan tepi kayu lapis dan penyusunan veneer face yang kurang tepat. Dari pemetaan level risiko ada 9 risiko yang berada pada daerah risk mitigation dimana 6 risiko mempunyai RPN yang sama. Salah satu prioritas pengendalian risiko adalah penyambungan veneer tumpang tindih, peniliti mengusulkan untuk memperbaharui alat srtipping tip dan penambahan 1 operator pada departemen repair 2, hal ini diusulkan untuk mengurangi cacat core lumpuk sebanyak 35,14 % selain itu pengendalian risiko untuk pelicinan permukaan yang tidak rata peneliti mengusulkan memperbaharui mata pahat pisau mesin press agar mengurangi cacat sarder sebanyak 20,32 %.

    Abstraction

    Disability is a form of deviance quality control required to reduce defects in every stage of the production process. PT.Sumber Mas Indah Plywood Gresik has a department that has the greatest production output as well as the most flawed. To minimize defects approaches Rsik Quality Management (QRM), which is a systematic process to assess, identify, control and review the risks on product quality. QRM use tool Failure Model Effect Analysis (FMEA), which serves to identify the source and root cause of quality problems, and the method of Grey Theory, which serves to eliminate the subjectivity of preference ratings severity, occurrence and detection FMEA. Based on the risk assessment found 42 potential failure modes with the highest RPN stack of plywood for the 384 that fell and the lowest RPN for 54 the determination of the center of the wood that is not right when turning, rough cut on the surface and edges of plywood and face veneer preparation improper . From mapping the risk level there are 9 who are at risk of risk mitigation areas which 6 have RPN same risk. One priority of risk control is overlapping veneer grafting, researcher proposes to renew srtipping tool tip and the addition of one operator at second repair department, it is proposed to reduce the defect core lumpuk much as 35.14% in addition to the risk control pelicinan uneven surfaces researchers propose to renew the eyes chisel blade press machine in order to reduce as much as 20.32% Sarder defect.

Detail Jurnal