Penelitian ini berfokus pada pengolahan garam dengan teknologi sederhana menggunakan lapisan tanah yang mulai ditinggalkan oleh para pembuat garam karena dianggap sudah tidak relevan dengan perkembangan zaman. Penelitian ini sebagai pembuktian bahwa dengan lapisan tanahpun sebenarnya masih bisa berkembang ke arah yang lebih baik atau positif. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan teknik kesap-guluk tanah tambak garam meja krisstalisasi menggunakan metode nonkonvensional dan konvensional. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah sebagai lahan kristaliser, air sebagai perendam dan pengisi lahan serta garam KWIII sebagai bahan campuran larutan. Data hasil penelitian diolah menggunakan Microsoft exel untuk menghitung rata-rata kedua data. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah teknik yang berbeda dan hasil ukur yang berbeda dari dua metode kesap-guluk (Nonkonvensional dan konvensional). Teknik kesap-guluk nonkonvensional dilakukan setelah perendaman ahan dengan penambahan larutan garam 10%, sedangkan pada kesap-guluk konvensional perendaman lahannya menggunakan air muda saja. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa teknik kesap-guluk nonkonvensional mendapatkan hasil pengukuran pengurangan ketinggian air lebih cepat dari pada teknik kesap-guluk konvensional tetapi pada lahan nonkonvensional menghasilkan data kenaikan konsentrasi lebih tinggi dari pada lahan konvensional. Kata kunci:Teknik Kesap- guluk, Metode nonkonvensional, Metode konvensional

Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal