Detail Karya Ilmiah
-
PEMILIHAN METODE EKSTRAKSI MINYAK ATSIRI TEMBAKAUPenulis : BAGUS PRIADI SETIAWANDosen Pembimbing I : SUPRIYANTO, STP. MP.Dosen Pembimbing II :RAHMAD FAJAR SIDIK, S.Si., M. Si.Abstraksi
ABSTRAK Daun tembakau madura merupakan daun tunggal, bertangkai di batang, membentuk sudut 41°-60° dengan batang, dan tersusun secara spiral. Filotaksi merupakan karakter yang menunjukkan posisi susunan daun di batang. Pada proses ekstraksi bahan baku tembakau kontak langsung dengan air yang berfungsi untuk menyuling minyak atsiri, biasanya dikenal dengan penyulingan dengan air (water destilation). Prinsip kerjanya adalah membuat air mendidih hingga suhu yang dikehendaki tercapai, kemudian uap dari air yang bercampur bahan baku dihubungkan dengan kondensor. Uap berubah menjadi zat cair yang berisi campuran air dan minyak. Pemisahan minyak atsiri tembakau ini dapat dilakukan dengan pelarut dichloromethane. Pemisahan dilakukan dengan cara memasukkan 100 ml ekstrak penyulingan daun tembakau yang masih bercampur air, kemudian diberi pelarut dicholromethane sebanyak 25 ml dan dikocok selama tujuh kali kocokan atau sekitar satu menit. Pengocokan dilakukan tiga kali ulangan hingga pelarut dichloromethane mengikat minyak atsiri daun tembakau, dan hasil ekstraksi cair-cair tersebut dilakukan pemisahan lagi menggunakan alat rotary evaporator. Dari hasil pemisahan menggunakan pelarut ini dihasilkan rendemen minyak atsiri sebesar 2,65%. Minyak atsiri hasil ekstraksi ini lebih murni dan berwarna kekuningan dengan bau harum khas tembakau. Minyak atsiri ini bersifat vollatile, sehingga setelah dipisahkan dari pelarutnya harus segera dimasukkan ke dalam tabung vial. Proses ekstraksi penyulingan dengan air (water destilation) dipilih karena bahan tidak terpapar suhu yang terlalu tinggi sehingga minyak atsiri yang dihasilkan berkualitas bagus, bahan bakar lebih efisien, dan tekanan dan suhu dapat diatur sesuai yang diperlukan. Kata Kunci : Tembakau Madura, Proses Ekstraksi
AbstractionABSTRACT Madura tobacco leaves are single-stemmed, leaves on the stem, forming the corner 41°-60° with the rod, and arranged in a spiral. Filotaksi is a character which indicates the position of the arrangement of leaves on the stem. On the extraction of tobacco raw material of direct contact with the water that serves to distilling essential oils, usually known as distillation with water (water destilation). The principle of work is made of boiling water until the desired temperature is reached, then steam from water that mixed with the raw material associated with condenser. The vapor turns into liquid which contains a mixture of water and oil. The separation of essential oils of tobacco can be done with a solvent dichloromethane. The separation is carried out by means of inserting 100 ml of extract distillation of the leaves of tobacco remained mixed in water, then fed as many as 25 ml dicholromethane solvents and beaten for seven times the beaters or approximately one minute. Shuffling is done three times in Deuteronomy to dichloromethane solvent binding tobacco leaves, essential oil and liquid-liquid extraction results in the separation of the rotary evaporator using the tool again. Results from the separation of the solvent is generated using oil yield of 2.65%. Essential oils extraction yield is more pure and yellowish with a distinctive scent of tobacco. This essential oil is vollatile, so after being separated from the pelarutnya should immediately put into vials and tubes. The extraction process of distillation with water (water destilation) was chosen because the ingredients are not exposed to temperatures that are too high so that the resulting quality essential oil is nice, more fuel efficient, and the pressure and temperature can be adjusted as required. Keywords: Tobacco Madura, The Extraction Process