Detail Karya Ilmiah

  • UJI PUPUK SULFUR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.)
    Penulis : Adhadiyanto
    Dosen Pembimbing I : Dr. Ir. RA Sidqi Zaed ZM, MS
    Dosen Pembimbing II :Dr. Ir. Eko Murniyanto, MP
    Abstraksi

    Bawang merah merupakan salah satu komoditas unggulan sayuran yang banyak digunakan untuk memenuhi bahan baku masakan, rempah-rempah, dan bahan baku olahan bawang goreng. Ketersediaan hara sulfur di dalam tanah juga sering menjadi faktor pembatas bagi tanaman bawang merah untuk menghasilkan umbi dengan bobot dan kualitas yang baik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dosis pupuk sulfur yang tepat pada tanaman bawang merah dan mempelajari pengaruh pupuk sulfur terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah (Allium ascalonicum L.). Penelitian ini dilaksanakan dari bulan 27 November 2011 – 17 Februari 2012 pada musim hujan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura di Desa Telang, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan. Alat yang digunakan adalah cangkul, ranting pohon yang dipotong meruncing, gembor, pisau, papan nama, penggaris, kertas dan alat tulis. Bahan yang digunakan adalah bibit bawang merah, pupuk Urea, pupuk ZA, pupuk SP36, pupuk KCl, fungisida, kompos enceng gondok, dan pupuk kandang kambing. Analisis data diolah menggunakan Analisis Varians (ANOVA) yang dilanjutkan dengan Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5% sesuai rancangan yang digunakan. Pupuk sulfur tidak berpengaruh secara nyata terhadap semua parameter secara umum, yaitu panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot kering matahari umbi per rumpun, jumlah umbi, diameter umbi dan bobot kering tanaman. Pupuk sulfur yang menggunakan 281,25 kg/Ha ZA menghasilkan nilai rata-rata bobot kering matahari umbi per rumpun yaitu 22,61 gram dan jumlah umbi per rumpun sebanyak 5,33 umbi. Pupuk menggunakan 15 ton/Ha kompos eceng gondok menghasilkan bobot kering matahari umbi per rumpun yaitu 23,13 gram dan jumlah umbi per rumpun sebanyak 4,88 umbi. Pupuk sulfur yang menggunakan pupuk ZA maupun kompos eceng gondok menghasilkan pertumbuhan dan hasil bawang merah yang tidak berbeda nyata. Kata kunci: Bawang merah (Allium ascalonicum L.) dan pupuk sulfur

    Abstraction

    Shallot is one commodity that is widely used vegetables to meet the raw material food, spices, and fried onions raw material processed. Sulfur nutrient availability in the soil is often a limiting factor for plant onion bulbs to produce the weight and good quality. The purpose of this study was to determine the appropriate dose of sulfur fertilizer on onion plants and study the effect of sulfur fertilizer on the growth and yield of onion (Allium ascalonicum L.). This study was carried out from 27 November 2011 - February 17, 2012 on the rainy season in the Experimental Farm of the Faculty of Agriculture, University Trunojoyo Madura in the village Telang, District Kamal, Bangkalan. The tools used are hoes, tapered branches are cut, blown, knives, nameplate, rulers, paper and stationery.The materials used are onion seeds, urea, ZA, SP36 fertilizer, KCl, fungicides, water hyacinth compost and sheep manure. Analysis of the data processed using Analysis of Variance (ANOVA), followed by the Least Significant Difference (LSD) at 5% level according to the design used. Fertilizer sulfur did not influence on all the parameters in general, the length of the plant, number of leaves, leaf area, dry weight sun tuber per hill, number of tubers, tuber diameter and dry weight of plants. Sulfur fertilizer that uses 281.25 kg / ha ZA produce average dry weight of tuber per hill sun is 22.61 grams and the number of tubers per hill as much as 5.33 bulbs. Fertilizer use 15 tons / ha compost hyacinth bulbs produce solar dry weight is 23.13 grams per hill and number of tubers per hill as much as 4.88 bulbs. Using sulfur fertilizer or compost ZA hyacinth growth and yield of onion were not significantly different. Keywords: Shallots (Allium ascalonicum L.) and sulfur fertilizers

Detail Jurnal