Detail Karya Ilmiah
-
KERAGAMAN KANDUNGAN MINYAK ATSIRI BUAH CABE JAMU (Piper retrofractum VAHL) PADA BEBERAPA JENIS TANAHPenulis : Refkie ArdiansyahDosen Pembimbing I : Ir. Sinar Suryawati M.SiDosen Pembimbing II :Drs.Kaswan Badami M.SiAbstraksi
Cabe jamu (Piper retrofractum Vahl) merupakan tanaman penghasil minyak atsiri yang banyak digunakan dalam pengobatan dan mampu beradaptasi pada berbagai jenis tanah. Penelitian tentang hubungan minyak atsiri dengan jenis tanah masih belum banyak dilakukan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui keragaman dan perbedaan kandungan minyak atsiri buah cabe jamu pada berbagai jenis tanah serta hubungan antara unsur hara K dalam tanah dengan kandungan minyak atsiri. Penelitian dilakukan di sentra budidaya cabe jamu Kabupaten Sampang yang meliputi Kecamatan Banyuates, Ketapang dan Sokobanah. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah cabe jamu, pelarut eter dan sampel tanah, Sedangkan alat yaitu peta jenis tanah tinjau, GPS (Global Positioning System), peralatan uji kandungan minyak atsiri, dan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer). Data dianalisis menggunakan uji t (hitung) dengan taraf 5% untuk menentukan perbedaan kandungan minyak atsiri pada berbagai jenis tanah dan uji regresi sederhana untuk menentukan hubungan antara unsur hara K dengan kandungan minyak atsiri. Kandungan minyak atsiri buah cabe jamu bervariasi pada berbagai jenis tanah. Minyak atsiri tertinggi diperoleh pada buah cabe jamu yang ditanam di jenis tanah Asosiasi Litosol dan Mediteran Coklat Kemerahan yang mengandung unsur hara K tertinggi dibandingkan jenis tanah lainnya. Keragaman kandungan minyak atsiri buah cabe jamu dipengaruhi oleh kandungan unsur hara K dalam tanah sebesar 52% dengan tingkat hubungan cukup erat (r=0,718). Kata kunci: Cabe jamu (Piper retrofractum Vahl.), minyak atsiri, jenis tanah dan unsur hara K
AbstractionJava long pepper (Piper retrofractum Vahl) is a plant essential oil is widely used in the treatment and able to adapt to different types of soil. Research on the relationship of essential oils with the soil type is not widely done. The research objective was to determine the diversity and differences in essential oil content of pepper in various soil types and the relationship between the nutrient content of K in the soil with essential oils. The study was conducted in centers of cultivation of Java long pepper Sampang district which includes district Banyuates, Ketapang and Sokobanah. The material used in this study is the pepper, solvent ether and soil samples, while the tool is review the soils map, a GPS (Global Positioning System), test equipment essential oil content, and AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer). Were analyzed using t-test with a level of 5% to determine the difference in the essential oil content in different types of soil and test a simple regression to determine the relationship between the nutrient content of K with essential oils. The content of essential oils pepper varies in different types of soil. Essential oils are obtained at the highest pepper grown on soil type and the Mediterranean Association litosol Reddish Brown K containing nutrients highest compared to other soil types. The diversity of the essential oil content of pepper is affected by the nutrient content of the soil K by 52% with fairly close correlation (r = 0.718). Keywords: Piper retrofractum Vahl., Essential oils, soil and nutrient K