Cabe Jamu atau cabe jawa (Piper retrofractum Vahl) merupakan tanaman obat yang banyak dibudidayakan di Kabupaten Sumenep. Upaya pembudidayaan cabe jamu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dalam rangka memenuhi kebutuhan atau permintaan. Produktivitas cabe jamu ditentukan kondisi agroekologi, sedangkan agroekologi tersusun dari berbagai komponen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknologi produksi dan tingkat produksi yang dicapai para petani cabe jamu dan mengetahui hubungannya dengan curah hujan, intensitas cahaya, nitrogen, kadar air tanah. Metode penelitian ini dilakukan dengan survei. Stasiun pengamatan ditentukan dengan metode purposive sampling. Data dianalisis secara deskriptif dan statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas cabe jamu di Kabupaten Sumenep didapat persamaan yaitu: log Y = log 12,818 + 0,283 log (X1) + 0,039 log (X2) – 0,603 log (X3) – 3,595 log (X4). Kata kunci: cabe jamu, agroekologi, produktivitas

Chili herbs (Piper retrofractum Vahl) is a lot of medicinal plants cultivated in Sumenep. Efforts herbs chilli cultivation done to improve productivity in order to meet the needs or demands. Productivity chili agroecological conditions prescribed medicine, while agroecology is composed of various components. This study aims to determine the production technology and production rates achieved herbs and chilli farmers know the relationship with rainfall, light intensity, nitrogen, soil moisture content. The method of research was conducted by survey. Observation stations is determined by the method of purposive sampling. Data were analyzed by descriptive and statistics. The results showed that the productivity of chilli herbs in Sumenep obtained equation is: log Y = log 12,818 + 0,283 log (X1) + 0,039 log (X2) – 0,603 log (X3) – 3,595 log (X4). Keywords: chili herbs, agroecology, productivity

Baca Jurnal Baca Jurnal