Detail Karya Ilmiah

  • ANALISIS DETERMINAN KREDIT PELEPAS UANG UNTUK PEDAGANG DI PASAR TRADISIONAL KABUPATEN (STUDI KASUS PADA PEDAGANG ARAHAN KABUPATEN BANGKALAN)
    Penulis : Enny Wahyuningtias
    Dosen Pembimbing I : Bondan Satriawan, SE.,MEcon,St
    Dosen Pembimbing II :Diah Wahyuningsih, SE.,Msi
    Abstraksi

    ABSTRAK Permasalahan pedagang mikro di Pasar Tradisional Kabupaten Bangkalan harus mendapat perhatian yang menyeluruh dan terpadu, karena ketergantungan mereka kepada pelepas uang yang cukup tinggi. Bagi pedagang mikro berhubungan dengan sumber pembiayaan informal seringkali membuat terlena dan menjadi pilihan yang menarik karena faktor kemudahan mendaptkan dana secara cepat tanpa birokrasi rumit dengan asas saling percaya meski berbunga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variabel tingkat omzet, bunga pinjaman, jumlah modal usaha, jenis usaha, lama usaha secara simultan dan parsial terhadap jumlah pinjaman dari pelepas uang di Pasar Ki. Lemah Duwur, Pasar Bancaran, Pasar Langkap . Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan model Ordinary Least Square (OLS) berdasarkan data primer tahun 2008. Hasil analisis menyimpulkan bahwa pada model penelitian semua variabel bebas secara bersama-sama (simultan) mempengaruhi variabel terikat yaitu jumlah pinjaman pedagang mikro. Sehingga model yang digunakan dalam penelitian ini mendekati kebenaran. Variabel tingkat omzet penjualan (X1), bunga pinjaman (X2), jumlah modal (X3), secara parsial signifikan dan berpengaruh positif terhadap variabel (Y) jumlah pinjaman pedagang arahan kepada pelepas uang, sedangkan variabel jenis usaha (X4), variabel lama usaha(X5) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Dengan begitu apabila terjadi tingkat perubahan dari kelima variabel tersebut, maka dapat meningkatkan jumlah pinjaman pedagang mikro. Variabel tingkat bunga secara parsial signifikan dan berpengaruh positif terhadap jumlah pinjaman pedagang mikro, dengan begitu apabila terjadi perubahan tingkat bunga, maka akan dapat meningkatkan jumlah pinjaman pedagang mikro. Namun hal ini justru berbanding terbalik dengan teori tingkat suku bunga klasik yang disebabkan oleh beberapa hal seperti memilih proses yang mudah dan cepat untuk mendapatkan pencairan dana pinjaman dari pelepas uang dan tanpa agunan, serta jarak lokasi lembaga keuangan formal yang cukup jauh dari pasar tradisional dan didukung karena rendahnya tingkat pendididikan pedagang tradisional di Kabupaten Bangkalan. Kata Kunci : Omzet, Bunga, modal,

    Abstraction

Detail Jurnal