Detail Karya Ilmiah
-
Analisis Kinerja Keuangan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Melalui Analisis Rasio Keuangan (Studi Kasus pada BKM Kabupaten Sumenep 2010-2014).Penulis : MOH. AGUS FAQIHDosen Pembimbing I : Dr. Bambang Haryadi, SE,.M.Si.,Ak.,CADosen Pembimbing II :Anita Carolina, SE.,MbusAdv.,Ak.,QIA.,CAAbstraksi
Moh. Agus Faqih, Analisis Kinerja Keuangan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Melalui Analisis Rasio Keuangan (Studi Kasus pada BKM Kabupaten Sumenep 2010-2014). Dibawah bimbingan Dr. Bambang Haryadi, SE,.M.Si.,Ak.,CA dan Anita Carolina, SE.,MbusAdv.,Ak.,QIA.,CA. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kinerja dan memberi pemahaman tentang kinerja keuangan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Kabupaten Sumenep untuk periode tahun 2010-2014 berdasar pada analisis rasio lancar (current ratio), rasio kas (cash ratio), total debt to equity ratio, total debt to total capital asset ratio, total asset turnover, net profit margin, return on investment dan cost coverage ratio dan analisis trend. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif Deskriptif yang merupakan metode dengan menggambarkan atau mendeskripsikan fenomena yang terjadi dengan menggunakan alat analisis rasio keuangan berupa rasio lancar (current ratio), rasio kas (cash ratio), total debt to equity ratio, total debt to total capital asset ratio, total asset turnover, net profit margin, return on investment dan cost coverage ratio. Data yang digunakan yaitu Neraca dan Laba Rugi Audit BKM Kabupaten Sumenep tahun 2010-2014. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata dari 23 BKM Kabupaten Sumenep pada tahun 2010-2014 untuk rasio likuiditas yang terdiri dari rasio lancar (current ratio) dan rasio kas (cash ratio) cukup memuaskan. Karena angka prosentase yang ditunjukkan masing-masing 23 BKM tersebut diatas angka 100%. Artinya, kewajiban yang dimiliki oleh BKM akan mudah untuk dipenuhi oleh saldo aset lancar yang dimiliki. Berdasarkan kinerja BKM dalam menghasilkan laba, maka rasio profitabilitas yang terdiri dari net profit margin, return on investment dan cost coverage ratio menunjukkan kinerja yang kurang baik. Hal ini karena nilai rata-rata hasil prosentase dari 23 BKM di Kabupaten Sumenep yang ditunjukkan oleh alat analisis tersebut pada tahun 2010 mengalami defisit (rugi). Tetapi pada tahun 2011-2014, nilai rata-rata hasil prosentase kemampuan BKM dalam menghasilkan laba menunjukkan progres yang lebih baik dengan mengalami surplus (laba) walaupun kemampuan dalam menghasilkan laba masih rendah pada tahun 2011-2014. Kata Kunci : Kinerja, Rasio Keuangan, BKM
AbstractionMoh. Agus Faqih, The Analysis of Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Financial Performance through Financial Ratio Analysis (Case Study on BKM Sumenep District 2010-2014). Under the guidance of Dr. Bambang Haryadi, SE,.M.Si.,Ak.,CA and Anita Carolina, SE.,MbusAdv.,Ak.,QIA.,CA. The aim of the research is to find out the performance and provide understanding about BKM financial performance of Sumenep district for 2010-2014 period based on the analysis of current ratio, cash ratio, total debt to equity ratio, total debt to total capital asset ratio, total asset turnover, net profit margin, return on investment, cost coverage ratio and trend analysis. The research used Descriptive Qualitative approach by depicting or describing the phenomenon occured by using the financial analysis tool in the form of current ratio, cash ratio, total debt to equity ratio, total debt to total capital asset ratio, total asset turnover, net profit margin, return on investment and cost coverage ratio. The data which was used is the Balance Sheet and Income Statements of audited BKM in Sumenep district on 2010-2014. The result of the research shows that the average value of the 23 BKM in Sumenep District on 2010-2014 for the liquidity ratio from current ratio and cash ratio is satisfying enough because of the percentage number showed by each of the 23 BKM is above 100%. It means the liability owned by BKM will be easy to fulfill by the current asset balance. The profitability ratio which is consist of net profit margin, return on investment and cost coverage ratio shows poor performance based on the BKM performance in producing income. It is because of the average value of the 23 BKM in Sumenep district which was showed by the tool analysis on 2010 was in deficit. However, the average value of BKM percentage result in producing income showed better progress on 2011-2014 by undergoing surplus eventhough the ability of producing income is still low on 2011-2014. Key Words : Performance, Financial Ratio, BKM