Detail Karya Ilmiah

  • Pengenalan Pola Mata dan Hidung untuk Penentuan Jender Menggunakan Gray Level Run Lenght Matrix
    Penulis : Bagus Imansyah
    Dosen Pembimbing I : Cucun Very Angkoso, S.T., M.T
    Dosen Pembimbing II :Rima Tri Wahyuningrum, S.T., M.T
    Abstraksi

    Pengertian jenis kelamin adalah merupakan suatu akibat dari dimorfisme seksual. Telah dilakukan penelitian di Jepang bahwa burung gagak dapat membedakan jenis kelamin sebuah individu. Salah satu bentuk penerapan penentuan jenis kelamin (Jender) ini adalah mengetahui bentuk mata dan hidung seseorang sehingga bentuk mata dan hidung tersebut dapat dikenali oleh komputer dan disimpan dalam database. Pada penelitian Tugas Akhir terdapat dua tahapan, yaitu tahapan pertama menghitung ekstraksi fitur mata dan hidung menggunakan Gray Level Run Length Matrix untuk menghasilkan pola mata dan hidung. Tahap kedua menghitung jarak kemiripan menggunakan Euclidean Distance, yaitu semakin rendah nilai jarak suatu citra maka akan semakin tinggi tingkat kemiripannya. Penelitian Tugas Akhir ini dilakukan uji coba pada 200 gambar mata dan hidung didalam database yang akan dibagi menjadi dua kelas yaitu laki - laki dan perempuan untuk dilakukan ekstraksi fitur menggunakan Gray Level Run Length Matrix dan hasil ekstraksi fitur akan dilakukan pengukuran jarak kemiripan menggunakan metode Euclidean Distance. Setelah didapat nilai hasil pengukuran jarak kemiripan terhadap kedua kelas, nilai tersebut akan dirata – rata untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Dari hasil uji coba perbandingan rata – rata nilai hasil pengukuran Euclidean Distance diperoleh akurasi sebesar 75% pada 20 data uji coba dan 180 dengan jumlah citra yang ditampilkan adalah 5.

    Abstraction

    Understanding gender is a result of sexual dimorphism. Research has been conducted in Japan that crows can distinguish the sex of an individual. One form of implementation of sex determination (Gender) This form is to know one's eyes and nose so that the shape of the eyes and the nose can be recognized by the computer and stored in a database. In the final study, there are two stages, the first stage calculates the eyes and nose extracting features using Gray Level Run Length Matrix to produce the pattern of eyes and nose. The second phase calculates distances using the Euclidean Distance similarity, ie the lower the value range of an image, the higher the level of similarity. The final research trials conducted on 200 eyes and nose images in the database which will be divided into two classes: men - men and women for feature extraction using the Gray Level Run Length Matrix and feature extraction results will be measured using the Euclidean distance similarity Distance . Having obtained the value of the similarity measurement of the distance to the second class, the value will be averaged - averaged to get the desired results. Comparison of the test results mean - the average value of the results obtained Euclidean Distance measurement accuracy by 75% at 20 and 180 test data with the number of images displayed is 5.

Detail Jurnal