Detail Karya Ilmiah
-
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH MELALUI ANALISIS RASIO KEUANGAN APBD (Studi Kasus pada Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Sampang dan Pamekasan)Penulis : Imam GhozaliDosen Pembimbing I : Junaidi, S.E., M.Si., Ak.Dosen Pembimbing II :Fitri Ahmad Kurniawan, S.E., M.Ak., Ak.Abstraksi
Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui kinerja keuangan Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Sampang dan Pamekasan menggunakan analisis rasio kemandirian keuangan daerah, rasio efektivitas, rasio keserasian belanja operasi dan modal, rasio efisiensi belanja, rasio pertumbuhan, rasio likuiditas dengan menggunakan rasio lancar, rasio kas, rasio cepat dan working capital to asset, rasio solvabilitas dan rasio utang terhadap ekuitas dana, analisis Vertikal Common Size tahun 2009-2010. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif Deskriptif, dengan menggunakan tehnik analisis rasio keuangan APBD dan analisis Vertikal Common Size. Data yang digunakan yaitu data skunder LRA dan Neraca Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Sampang dan Pamekasan Tahun 2009-2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kemandirian Kabupaten Bangkalan, Sampang dan Pamekasan tahun 2009-2010 masih rendah dan belum mandiri, selanjutnya kinerja dalam merealisasikan PAD sudah efektif. Kinerja Kabupaten Bangkalan dan Pamekasan melalui rasio keserasian belanja antara belanja operasi dan belanja modal sudah serasi selanjutnya untuk Kabupaten Sampang tidak serasi. Kinerja Kabupaten Pamekasan dalam melaksanakan tingkat penghematan anggaran tahun 2010 sudah relatif lebih efisien dibandingkan tahun 2009, kemudian untuk Kabupaten Bangkalan dan Sampang tingkat penghematan anggaran tahun 2009 sudah relatif lebih efisien dibandingkan tahun 2010. Pertumbuhan setiap komponen APBD menunjukkan pertumbuhan positif, kecuali pos belanja modal negatif, selanjutnya untuk kabupaten Sampang pertumbuhan PAD negatif. Kinerja melalui Analisis rasio likuiditas dapat diklasifikasikan likuid dan solvabel. Berdasarkan analisis Rasio Utang Terhadap Ekuitas Dana pada Kabupaten Bangkalan dan Sampang tidak menunjukkan adanya indikasi kelebihan utang, selanjutnya untuk Kabupaten Pamekasan terdapat adanya indikasi kelebihan utang. Berdasarkan analisis vertikal Common Size komponen LRA dan Neraca tahun 2009-2010 untuk Kabupaten Sampang kurang optimal kemudian untuk Kabupaten Bangkalan dan Pamekasan sudah optimal. Kata Kunci : pengukuran kinerja, APBD, keuangan daerah, analisis rasio.
AbstractionThe research objective is to determine the performance of local government finances Bangkalan, lacquer and using ratio analysis Pamekasan local financial independence, effectiveness ratio, the ratio of operating expenditure harmony and capital expenditure efficiency ratios, growth ratios, liquidity ratios using the current ratio, the ratio of cash, quick ratio and working capital to assets, solvency ratio and the ratio of debt-to-equity funds, Vertical Common Size analysis in 2009-2010.This study uses descriptive quantitative approach, using financial ratio analysis techniques Budgets and Vertical Common Size analysis. The data used are secondary data LRA and the Government Balance Bangkalan, Sampang and Pamekasan Year 2009-2010. The results showed that the independence Bangkalan, Sampang and Pamekasan in 2009-2010 is still low and not independently, then performance in the realization of PAD is effective. Performance Bangkalan and Pamekasan through harmony expenditure ratio between operating expenses and capital expenditures are subsequently matched to mismatched Sampang. Pamekasan performance in implementing budget savings rate in 2010 was relatively more efficient than in 2009, then to Bangkalan and Sampang budget savings rate in 2009 was relatively more efficient than in 2010. Growth of each component of the budget showed positive growth, except for the negative capital expenditure, next to the district of Sampang negative revenue growth. Performance through the analysis of liquidity ratios can be classified liquid and solvent. Based on the analysis of the Debt to Equity Funds in Bangkalan and Sampang not show any indication of excess debt, subsequent to Pamekasan there are indications of excess debt. Based on the analysis of the vertical component of the LRA and the Common Size Balance Sheet for the year 2009-2010 Sampang less then optimal for Bangkalan and Pamekasan were optimal. Keywords: performance measurement, budget (APBD), local financial ratio analysis.