Detail Karya Ilmiah
-
TRADISI NYIKEP (MEMBAWA SAJAM) CELURIT MASYARAKAT DESA LARANGAN PERRENG KECAMATAN PRAGAAN KABUPATEN SUMENEPPenulis : M. WasliDosen Pembimbing I : Hetti Mulyaningsih. S.Sos., M.KesDosen Pembimbing II :Drs. Subandri,MS.Abstraksi
ABSTRAK TRADISI NYIKEP (MEMBAWA SAJAM) CLURIT MASYARAKAT DESA LARANGAN PERRENG M. WASLI, NIM. 07.01.2.1.1.00017, Progam Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Universitas Trunojoyo Madura. Dibimbing oleh Hetti Mulyaningsih. S,Sos., M.Kes dan Drs. Subandri.MS. Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai wilayah yang terbentang luas yang terdiri dari beribu-ribu pulau yang besar dan pulau yang kecil. Sebagai negara yang mempunyai berbagai daerah, tentunya tiap-tiap daerah tersebut mempunyai kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan tradisi yang berbeda-beda antara daerah yang satu dengan yang lain. Objek studi dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui tradisi nyikep clurit sekaligus makna dan pola interaksi kelompok, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami tradisi nyikep celurit dan untuk mengungkap makna sekaligus mengetahui pola interaksi tersebut. teori yang dipergunakan adalah teori tindakan sosial, Penelitian ini menggunakan metode penelitian yang terdapat dalam ilmu-ilmu sosial yang secara spesifik adalah kualitatif fenomenologi, analisis ini hasil dari penelitian lapangan yang berupa data yang dapat memberikan pemecahan terhadap permasalahan yang dibahas, yang kemudian dipadukan dengan yang didapat dari penelitian kepustakaan yang tujuannya adalah mendapat jawaban permasalahan yang telah dikemukakan. Kebiasaan membawa senjata tajam berupa celurit bagi masyarakat Desa Larangan Perreng sudah bukan merupakan suatu hal yang tabu melainkan suatu kebiasaan masyarakat tersebut. Dari hasil penelitian pandangan mereka terhadap kebiasaan membawa senjata tajam memiliki pendapat sendiri-sendiri bergantung dari latar belakang dan permasalahan yang dihadapi. berbagai alasan membawa senjata tajam ini dikarenakan suatu tradisi dan untuk menjaga diri dari serangan orang jahat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebiasaan masyarakat Desa Laragan Perreng dalam membawa senjata tajam terdapat beberapa alasan serta pandangan yang berbeda-beda. Diantaranya, untuk berlindung dari bahaya, untuk menjaga diri dan sebagai alat pembelaan diri, Sehingga kemudian ada reaksi dalam bentuk tindakan bagi masyarakat Desa Laragan Perreng. Kata kunci: Tradisi, Nyikep, Clurit
AbstractionABSTRACT TRADITION NYIKEP (CARRYING WEAPONS SHARP) PROHIBITION VILLAGE SICKLES PERRENG M. WASLI, NIM. 07.01.2.1.1.00017, Sociology Program, Faculty of Social Sciences and Cultural Studies, University of Trunojoyo Madura. guided by Hetti Mulyaningsih. S, Sos., Kes and Drs. Subandri.MS. Unitary Republic of Indonesia has a vast territory stretching consists of thousands of islands large and small islands. As a country that has a variety of areas, of course, each region has a habit, customs, culture and traditions vary from one region to another. Object of study in this research is to know the tradition and significance as well as sickles nyikep group interaction patterns, the purpose of this study is to understand the tradition nyikep sickles and to reveal the meaning and find the patterns of interaction. used theory is the theory of social action, study research methods contained in the social sciences are qualitative phenomenology specifically, the analysis of the results of field research in the form of data that can provide a solution to the problems discussed, which is then combined with the obtained from literature research whose goal is to get answers to problems that have been raised. The habit of carrying sharp weapons such as sickles for the villagers of Ban Perreng is not a taboo thing but a habit of the community. From the results of their views about the nature of the research carried sharp weapons have their own opinion depending on the background and the problems faced. various reasons these sharp weapons because of a tradition and to keep away from the bad guys attack. The results of this study indicate that the custom in the village of Laragan Perreng carrying sharp weapons there are several reasons and different views. Among them, to shelter from danger, to keep themselves and as a means of self-defense, so then there is a reaction in the form of action for the village Laragan Perreng. Keywords: Tradition, Nyikep, Sickle