Detail Karya Ilmiah
-
KEDUDUKAN KETERANGAN TESTIMONIUM DE AUDITU DALAM SISTEM PEMBUKTIAN PERADILAN PIDANA DI INDONESIA (ANALISIS PUTUSAN MAKAMAH KONSTITUSI NO. 65/PUU-VIII/2010 TENTANG PERLUASAN MAKNA SAKSI)Penulis : ERFANDIDosen Pembimbing I : Dr. Eny Suastuti, SH.,MHumDosen Pembimbing II :Dr. Deni Setya Bagus Y. SH.,MSAbstraksi
ABSTRAK Keterangan testimonium de aiditu yakni keterangan saksi yang diperoleh dari orang lain, menurut penjelasan Pasal 185 ayat (1) KUHAP tidak dapat digunakan sebagai keterangan saksi, karena keterangan saksi tidak termasuk keterangan diperoleh dari orang lain. Keterangan saksi hanyalah meliputi ketarangan dari seseorang yang mendengar sendiri, melihat sendiri dan mengalami sendiri, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 26 dan 27 KUHAP. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 65/PUU-VIII/2010 telah memperluas makna keterangan saksi, yaitu yang tidak saja meliputi keterangan saksi yang mendengar sendiri, melihat sendiri serta mengalami sendiri, melainkan juga keterangan yang diperoleh dari orang lain. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tentang kekuatan pembuktian keterangan testimonium de auditu apakah kedudukannya dapat disejajarkan dengan keterangan saksi. Penelitian untuk menyusun skripsi ini merupakan penelitian hukum. Pendekatan yang digunakan untuk memperoleh bahan hukum adalah pendekatan perundang-undangan (statute approach), pendekatan konsep (conceptual approach), dan pendekatan kasus (case approach). Bahan hukum yang digunakan untuk membahas rumusan isu hukum adalah bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Analisis bahan hukum dilakukan secara deduktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedudukan keterangan testimonium de auditu tidak dapat disejajarkan dengan keterangan saksi, akan tetapi dapat diposisikan sebagai petunjuk untuk memperkuat keyakinan hakim. Kata Kunci: Keterangan testimonium de auditu, keterangan saksi, dan kedudukan ketarngan.
AbstractionABSTRACT Description testimonium de aiditu the witness statements obtained from others , according to the explanation of Article 185 paragraph ( 1 ) Criminal Procedure Code can not be used as a witness , because the witness does not include information obtained from others . Witness testimony only covers ketarangan from someone who heard themselves , see themselves and their own experience , as stipulated in Article 1 paragraph 26 and 27 of the Criminal Procedure Code . Constitutional Court Decision No. 65/PUU-VIII/2010 have expanded the meaning of witness testimony , namely that not only includes statements of witnesses that heard itself , seeing itself as well as the experience itself , but also information obtained from others . This study was conducted to analyze information about the strength of evidence testimonium de auditu whether his position can be aligned with witness testimony . The research for this thesis is the study of law . The approach used to obtain the legal materials is to approach law ( statute approach) , approaches the concept (conceptual approach) , and a case approach (case approach) . Legal materials are used to discuss the formulation of the legal issues are the primary legal materials , secondary and tertiary . Analysis of legal materials do deductively . The results of this study indicate that the position testimonium de auditu information can not be equated with the statements of witnesses , but can be positioned as a guide to strengthen the confidence of judges . Keywords : Description testimonium de auditu , witness testimony , and position information.
Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal