Kegiatan budidaya di laut dipengaruhi oleh alam dan sekitarnya, sehingga membudidayakan tiram mutiara haruslah menyesuaikan dengan kondisi lingkungan. Pada Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek sebagai wilayah untuk budidaya laut dengan pertimbangan bahwa kawasan pesisirnya berupa teluk dan sesuai untuk pengembangan budidaya tiram mutiara. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kondisi perairan dengan parameter fisika, kimia dan biologi sebagai indikatornya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pembobotan skor dan bobot yang digunakan pada 6 stasiun. Hasil dari penelitian dari parameter fisika, kimia dan biologi di 6 stasiun untuk lokasi budidaya tiram mutiara yaitu dapat dikatakan layak dengan tingkat indeks kesesuaian sesuai besyarat. Stasiun 4 memiliki nilai IKP 47.5 yang merupakan IKP paling tinggi dibandingkan dengan stasiun yang lain. Kata kunci : Budidaya tiram Mutiara, IKP, Perairan Teluk Prigi

Aquaculture activities in the sea influenced by nature and the surrounding areas, so as to cultivate a pearl oyster must adjust to environmental conditions. Trenggalek Regency in Watulimo Subdistrict as a territory for the cultivation of the sea with the consideration that the pesisirnya form of the Bay and is ideally suited for cultivation of oyster pearls. The purpose of this study is to identify the condition of the waters with the parameters of the physics, chemistry and biology as an indicator of this. The methods used in this research is by weighting the scores and weights are used at 6 stations. The results of the research of the parameters of the physics, chemistry and biology at 6 stations to the pearl oyster aquaculture sites can be said to deserve a level of conformity with the corresponding index is conditional. The station has a value of 4 is IKP 47.5 high compared to most other stations. Key words: Cultured Pearl oyster, IKP, Prigi Bay Waters