ABSTRAK Ach. Ruslan Effendi, “Analisis Perilaku Dan Kinerja Pasar Pada Industri Jasa Warnet Di Kecamatan Kota Sumenep Kabupaten Sumenep”. Dibawah Dosen Pembimbing I Bondan Satriawan, S.E.,M.Econ.,St, dan Dosen Pembimbing II Crisanty Sutristyaningtyas Titik, S.E.,M.E. Salah satu usaha jasa yang sangat berkembang saat ini adalah Warnet (Warung Internet) yaitu usaha yang menyediakan pelayanan dalam teknologi informasi (internet). Teknologi informasi (IT) kini berkembang amat pesat. Semakin berkembang dunia komunikasi dan komputer, teknologi internet menjadi relatif murah dan terjangkau bagi konsumen. Tetapi pengguna internet oleh sebagian besar masyarakat Indonesia masih dianggap sebagai kegiatan yang mahal. Oleh karena itu salah satu tempat yang digunakan mayoritas masyarakat sebagai sarana mengakses internet adalah warung internet (warnet). Hal itu terjadi karena bisa mengontrol biaya yang akan dikeluarkan. Di Sumenep sendiri bisnis jasa warnet tumbuh dengan pesat. Tingkat persaingan antara warnet di Sumenep cukup tinggi terutama berkaitan dengan fasilitas yang dimiliki dan harga yang ditawarkan. Berdasarkan data Depkominfo Kabupaten Sumenep menunjukkan adanya pertumbuhan industri usaha warnet di Kabupaten Sumenep yang mencapai sekitar ± 52 warnet dari tahun 2007 hingga 2012. Hal ini menunjukkan bahwa persaingan dan kebutuhan akan jasa teknologi informasi di Sumenep yang semakin tinggi. Dalam penelitian Analisis Perilaku Dan Kinerja Pasar Pada Industri Jasa Warnet Di Kecamatan Kota Sumenep Kabupaten Sumenep ini menggunakan metode kualitatif deskriptif serta menggunakan pendekatan penelitian SCP “Structure-Conduct-Performance” untuk melihat bahwa ada hubungan yang erat antara kompetisi dan performa suatu industri. Dimana hampir diseluruh kondisi, persaingan diantara perusahaan atau barang dan penyedia jasa-jasa menghasilkan harga yang lebih rendah, peningkatan kualitas atau pelayanan dan pilihan barang dan jasa yang lebih luas/banyak. Penelitian ini memberikan kesimpulan dari warnet yang ada bahwa industri jasa warnet di sumenep merupakan jenis industri tidak terkonsentrasi karena dari sampel 5 warnet tersebut hanya menguasai pasar setidaknya kurang dari 33%. Disamping itu juga Invetasi biaya awal dalam mendirikan industri jasa warnet sebesar Rp 36.000.000,- sampai Rp 125.000.000,-. Meskipun demikian industri jasa warnet di sumenep menunjukkan kinerja pasar yang efektif dikarenakan dalam biaya tarif dasar warnet yang hanya dipatok Rp 2.000,- per jam dapat menghasilkan omzet kotor minimal sebesar Rp 3.000.000,- sampai dengan omzet kotor maksimal Rp 6.000.000,- per bulan. Kata Kunci: Perilaku, Kinerja Pasar, Industri Jasa Warnet

Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal