Detail Karya Ilmiah

  • ANALISIS KOMODITAS UNGGULAN SEKTOR PERTANIAN DAN STRATEGI PENGEMBANGANNYA DI KABUPATEN BANGKALAN
    Penulis : RIZKA PUSPITA QUADRIYANTI
    Dosen Pembimbing I : Dr. Ir. Slamet Subari, M.Si
    Dosen Pembimbing II :Dr. Mardiyah Hayati, SP., MP
    Abstraksi

    Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui komoditas unggulan pada sektor pertanian yang menjadi basis di Kabupaten Bangkalan, (2) mengetahui strategi pengembangan komoditas unggulan sektor pertanian dalam meningkatkan perekonomian Kabupaten Bangkalan. Metode analisis data menggunakan analisis Location Quetient (LQ) untuk menentukan komoditas unggulan dan analisis Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan strategi pengembangan komoditas unggulan. Dari pembahasan yang dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: (1) komoditas yang menjadi unggulan adalah kayu jati rakyat dari sub-sektor kehutanan dengan nilai LQ = 1,3, dan (2) strategi pengembangan yang dilakukan berupa peningkatan produksi komoditas kayu jati rakyat dengan memperbaiki kualitas bibit yang ditanam. Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini yaitu hendaknya pemerintah dan pemangku kepentingan lebih memprioritaskan usaha pengembangan komoditi jati rakyat khususnya dari aspek perbenihan atau pembibitannya. Dengan begitu diharapkan perekonomian wilayah Kabupaten Bangkalan dapat berkembang lebih cepat dari yang ada selama ini, sehingga perekonomian daerah dapat meningkat. Khusus bagi penelitian selanjutnya disarankan agar tidak saja menggunakan data produksi melainkan juga data luas tanam. Hal itu dimaksudkan agar hasil analisis menggambarkan kondisi jangka panjang. Kata kunci: Komoditas Unggulan, Kayu Jati Rakyat, Bangkalan, AHP

    Abstraction

    This research aims to: (1) know the leading commodity in the agricultural sector as a basis in Bangkalan, (2) find out the development strategy of the leading commodity agricultural sector in improving Bangkalan’s economy. Location Quotient (LQ) and Analytical Hierarchy Process (AHP) analysis are used as data analysis method. Location Quotient (LQ) is used to determine the leading commodity, while Analytical Hierarchy Process (AHP) is used to establish the development strategy of the leading commodity. From the discussion that have done, it can be concluded some aspects as follows: (1) commodity seeded is people teak from forestry sub-sector with the value of LQ = 1,3 and (2) development strategy carried out in the form of increased production people teak commodity by improving the quality of the seeds being planted. Suggestion that can be given from this research is governments and stakeholders should make the development of people teak commodity as the priority, especially from the seeding aspect. Thus, the economy in Bangkalan is expected increased faster than before so that the local economy can be increased. Specifically for further research suggested that not only use production data, but also acreage data, it is intended to describe the results of the analysis of long-term condition. Key Words: Leading Commodity, People Teak, Bangkalan, AHP

Detail Jurnal