Detail Karya Ilmiah

  • ANALISIS PORTOFOLIO DALAM RANGKA MENGOPTIMALKAN TINGKAT KEUNTUNGAN DENGAN METODE MARKOWITZ DAN METODE SHARPE PADA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE AGUSTUS 2014 - JANUARI 2015)
    Penulis : IRWAN SUGIANTORO
    Dosen Pembimbing I : Drs. Ec H.Makhmud Zulkifli, M.si
    Dosen Pembimbing II :Purnamawati, SE., M.Si
    Abstraksi

    ABSTRAK Irwan Sugiantoro. 2015. Analisis Portofolio Dalam Rangka Mengoptimalakan Tingakat Keuntungan Dengan Metode Markowitz Dan Metode Sharpe Pada Saham LQ45 Di BEI (Periode Aguustus 2014 - Januari 2015), Dibawah bimbingan Drs. Ec H.Makhmud zulkifli, M.si, dan SE, MM dan Purnamawati, SE, M.Si. Setiap investor yang melakukan investasi mengharapkan mendapatkan keuntungan yang maksimal dengan resiko yang minimal. Hal tersebut dapat terwujud dengan melakukan portofolio. Portofolio yang optimal dapat memberikan tingkat keuntungan optimal dengan resiko investasi yang minimal. Menentukan portofolio optimal dapat menggunakan beberapa metode, diantaranya Motode Markowitz dan Metode Sharpe. Permasalahan dalam penelitian ini adalah saham manakah yang termasuk dalam portofolio yang optimal dengan menggunakan metode markowitz dan metode sharpe pada saham LQ45 di BEI (Periode Agustus 2014 – Januari 2015). Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui saham manakah yang termasuk dalam pembentukan portofolio yang optimal dengan menggunakan metode markowitz dan metode sharpe pada saham LQ45 di BEI (Periode Agustus 2014 - Januari 2015). Tehnik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Hasil analisis dari portofolio yang optimal berdasarkan metode markowitz adalah didapatkan 21 perusahaan yang masuk dalam pembentukan portofolio yang optimal yaitu PT. Waskita Karya Tbk dengan proporsi dana 49,84%, PT. Jasa Marga Tbk dengan proporsi dana 48,70%, PT. Bank Danamon Tbk dengan proporsi dana 38,41%, PT. Astra International Tbk dengan proporsi dana 38,09%, PT. Summarecon Agung Tbk dengan proporsi dana 36,48%, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dengan proporsi dana 34,16%, PT. Unilever Indonesia Tbk dengan proporsi dana 34,03%, PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk dengan proporsi dana 30,62%, PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk dengan proporsi dana 27,54%, PT. Bank Tabungan Negara Tbk dengan proporsi dana 26,38%, PT. Perusahaan Gas Negara Tbk dengan proporsi dana 23,43%, PT. Global Mediacom Tbk dengan proporsi dana 21,49%, PT. AKR Corporindo Tbk dengan proporsi dana 20,67%, PT. Indo Tambangraya Megah Tbk dengan proporsi dana 18,83%, PT. Bank Mandiri Tbk dengan proporsi dana 15,87%, PT. Bumi Serpong Damai Tbk dengan proporsi dana 13,16%, PT. Aneka Tambang Tbk dengan proporsi dana 10,28%, PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dengan proporsi dana 10,28%, PT. Gudang Garam Tbk dengan proporsi dana 5,93%, PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dengan proporsi dana 2,76% dan PT. XL Axiata Tbk dengan proporsi dana 1,40%. Sedangkan hasil dari portofolio optimal berdasarkan metode sharpe didapatkan 21 perusahaan yang masuk dalam portofolio optimal. Yaitu PT. Jasa Marga Tbk dengan proporsi dana 17,49%, PT. Waskita Karya Tbk dengan proporsi dana 17,25%, PT. Astra International Tbk dengan proporsi dana 13,22%, PT. Bank Danamon Tbk dengan proporsi dana 12,76%, PT. Summarecon Agung Tbk dengan proporsi dana 12,47%, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dengan proporsi dana 12,06%, PT. Unilever Indonesia Tbk dengan proporsi dana 11,66%, PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk dengan proporsi dana 10,28%, PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk dengan proporsi dana 9,29%, PT. Bank Tabungan Negara Tbk dengan proporsi dana 8,82%, PT. Perusahaan Gas Negara Tbk dengan proporsi dana 8,35%, PT. Global Mediacom Tbk dengan proporsi dana 7,38%, PT. AKR Corporindo Tbk dengan proporsi dana 7,09%, PT. Indo Tambangraya Megah Tbk dengan proporsi dana 6,67%, PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan proporsi dana 5,16%, PT. Bumi Serpong Damai Tbk dengan proporsi dana 4,43%, PT. Aneka Tambang Tbk dengan proporsi dana 3,18%, PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dengan proporsi dana 3,13%, PT. Gudang Garam Tbk dengan proporsi dana 2,11%, PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dengan proporsi dana 0,74% dan PT. XL Axiata Tbk dengan proporsi dana 0,33% Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah dengan melakukan portofolio dapat mengoptimalkan tingkat keuntungan yang diperoleh dan menimimumkan tingkat resiko investasi. Karena terbukti resiko investasi setelah dilakukan portofolio lebih kecil apabila dibandingkan dengan resiko saham individu. Kata Kunci: Portofolio optimal, Metode Markowitz dan Metode Sharpe.

    Abstraction

    ABSTRACS Irwan Sugiantoro. 2015. Portofolio Analysis In Order to Optimize Profit Level With The Markowitz Method and Sharpe Method at Share LQ45 at BEI (Period August 2014 – January 2015), under the guidance from Drs. Ec H.Makhmud zulkifli, M.si, dan SE, MM and Purnamawati, SE, M.Si. Any investors who make an investment expect gain advantage that is to be maximized with the risk of the minimal . It can be manifested by doing portfolio. Optimal portfolio can give you the optimum level of profitability with minimal investment risk. Determining the optimal portfolio can use several methods, including and Sharpe Model. The troubles in this research is what stock included in the portfolio optimize by using the Markowitz method and method Sharpe LQ45 at BEI (Period August 2014 – January 2015). The purpose of this research is to find out what stocks areincluded in the formation of optimal portfolio by using a Markowitz method and method Sharpe. Tehnik collection of samples done with a method of purposive of sampling. Analysis of optimal portfolio based on Markowitz Model is obtained 21 companies that enter into the formation of optimal portfolio that PT. Waskita Karya Tbk with the proportion of funds 49,84%, PT. Jasa Marga Tbk with the proportion of funds 48,70%, PT. Bank Danamon Tbk with the proportion of funds 38,41%, PT. Astra International Tbk with the proportion of funds 38,09%, PT. Summarecon Agung Tbk with the proportion of funds 36,48%, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk with the proportion of funds 34,16%, PT. Unilever Indonesia Tbk with the proportion of funds 34,03%, PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk with the proportion of funds 30,62%, PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk with the proportion of funds 27,54%, PT. Bank Tabungan Negara Tbk with the proportion of funds 26,38%, PT. Perusahaan Gas Negara Tbk with the proportion of funds 23,43%, PT. Global Mediacom Tbk with the proportion of funds 21,49%, PT. AKR Corporindo Tbk with the proportion of funds 20,67%, PT. Indo Tambangraya Megah Tbk with the proportion of funds 18,83%, PT. Bank Mandiri Tbk with the proportion of funds 15,87%, PT. Bumi Serpong Damai Tbk with the proportion of funds 13,16%, PT. Aneka Tambang Tbk with the proportion of funds 10,28%, PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk with the proportion of funds 10,28%, PT. Gudang Garam Tbk with the proportion of funds 5,93%, PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk with the proportion of funds 2,76% and PT. XL Axiata Tbk with the proportion of funds 1,40%. As a result of the optimal portfolio based on Sharpe model obtained 21 companies that fall into the optimal portfolio. Namely PT. Jasa Marga Tbk with the proportion of funds 17,49%, PT. Waskita Karya Tbk with the proportion of funds 17,25%, PT. Astra International Tbk with the proportion of funds 13,22%, PT. Bank Danamon Tbk with the proportion of funds 12,76%, PT. Summarecon Agung Tbk with the proportion of funds 12,47%, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk with the proportion of funds 12,06%, PT. Unilever Indonesia Tbk with the proportion of funds 11,66%, PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk with the proportion of funds 10,28%, PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk with the proportion of funds 9,29%, PT. Bank Tabungan Negara Tbk with the proportion of funds 8,82%, PT. Perusahaan Gas Negara Tbk with the proportion of funds 8,35%, PT. Global Mediacom Tbk with the proportion of funds 7,38%, PT. AKR Corporindo Tbk with the proportion of funds 7,09%, PT. Indo Tambangraya Megah Tbk with the proportion of funds 6,67%, PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk with the proportion of funds 5,16%, PT. Bumi Serpong Damai Tbk with the proportion of funds 4,43%, PT. Aneka Tambang Tbk with the proportion of funds 3,18%, PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk with the proportion of funds 3,13%, PT. Gudang Garam Tbk with the proportion of funds 2,11%, PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk with the proportion syntetics, dana 0,74% and PT. XL Axiata Tbk with the proportion of funds 0,33% A conclusion that obtained from this research is by doing the portfolio can optimize rate of profit obtained and menimimumkan the level of the risk of investment . Because proven that the risk of investment having performed the portfolio smaller if compared with the risk of the shares individual. Keywords: Optimal Portfolio, Markowitz method and method Sharpe

Detail Jurnal